JAKARTA - Perusahaan kendaraan listrik, Tesla Inc melakukan perang harga dari awal tahun saat memangkas harga Model 3 dan Model Y hingga 20% pada bulan Januari. Strategi ini cukup mengherankan di tengah kekurangan semikonduktor dan bahan lain pada industri otomotif.
Namun pemangkasan tersebut tampaknya berhasil karena Tesla kembali menjadi yang terdepan dalam penjualan elektrifikasi tertinggi di dunia pada kuartal 1 2023.
Dalam laporan Tesla, total pengiriman mobil untuk kuartal ini mencapai 422.875, naik hingga 36% dibanding periode yang sama pada 2022 dengan 310.048 pengiriman. Nah, Model 3 dan Y yang lebih terjangkau setelah pemangkasan menjadi kendaraan Tesla yang paling populer, terhitung sekitar 97% dari pengiriman kuartal I.
Namun dilansir InsideEV, Jum'at, 28 April 2023, di bawah Tesla ada brand asal China, BYD yang mencatat penjualan 264.647 unit.
Menempati tempat ketiga, ada Volkswagen Group yang mencatat penjualan sebanyak 140.852 unit yang meliputi penjualan dari berbagai brand di bawah naungannya, seperti VW, Audi, Porsche, Skoda, Cupra, dan Volkswagen Commercial Vehicle.
Meskipun Tesla unggul atas BYD, dan VW, namun BYD meraih persentase penjualan lebih tinggi sebesar 85 persen dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan berbasis di Shenzhen, yang investornya termasuk Berkshire Hathaway milik Warren Buffett ini memang berambisi besar menyalip Tesla sebagai produsen EV terkemuka dunia dalam hal volume penjualan. CEO BYD, Wang Chuanfu juga dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan ambisi perusahaan.
Bahkan pada awal tahun, majalah Forbes secara khusus mengulas kesuksesan BYD ini secara global sekaligus mempertanyakan apakah BYD bisa melebihi Tesla jika mereka diizinkan menjual kendaraan di Amerika Utara.
BACA JUGA:
Sebelumnya, BYD pernah melampaui Tesla sebagai produsen EV terbesar di dunia setelah berhasil menjual lebih dari 640.000 mobil pada paruh pertama tahun 2022.