Ditanya Soal Naturalisasi Pemain untuk Piala Dunia U-20, Ketum PSSI Bilang Begini
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Foto: PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap Indonesia tak hanya sukses penyelenggaraan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Presiden juga berharap timnas Indonesia bisa berprestasi dengan menembus babak 16 besar.

Tugas ini berada di pundak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini sesuai dengan amanah Presiden Jokowi yang menyerahkan tanggung jawab pembentukan timnas Indonesia kepada PSSI. Tentunya, PSSI akan menyiapkan pemain terbaik.

Muncul wacana menaturalisasi pemain dari luar negeri. Beberapa pemain di klub Eropa sudah menyatakan siap untuk membela timnas Indonesia di Piala Dunia nanti. PSSI tak menampik hal ini.

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, proses naturalisasi bisa saja dilakukan. Tak hanya pemain di luar negeri, pemain asing yang ada di klub Liga 1 juga bisa saja dinaturalisasi jika memang layak.

"Kalau naturalisasi pemain dari luar, akan kami lihat. Syukur-syukur ada korelasinya, ada turunan kakek atau neneknya yang pernah tinggal di Indonesia," kata Iriawan dalam webminar dengan salah satu media.

Namun, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut naturalisasi pemain asing bukanlah prioritas. PSSI, lanjutnya, lebih mengutamakan pemain lokal. Apalagi pihaknya bisa memanfaatkan para pemain Garuda Select yang sudah mengecap ilmu di luar negeri.

Menurut Ketua Umum PSSI, para pemain yang tergabung dalam Garuda Select memiliki kemampuan yang cukup bagus. Hal itu terlihat dari beberapa pertandingan melawan akademi klub-klub Eropa. Hal itulah yang akan dimanfaatkan PSSI.

"Kita masih punya cadangan pemain di Garuda Select. Mereka bagus-bagus. Bisa dilihat di beberapa pertandingan, mereka cukup membanggakan. Itu rencana kami," tuturnya.

Sementara itu, terkait pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Korea Selatan seperti yang diharapkan Shin Tae-yong, PSSI masih akan menbahasnya lebih dalam. Induk sepak bola nasional tersebut akan berkoordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Luar Negeri.

Iwan Bule mengatakan, bisa saja TC dilakukan di negara lain seperti Vietnam. Menurutnya, Vietnam cukup aman dari COVID-19 di mana jumlah kasus positif yang tak begitu banyak seperti Indonesia.

"Klub-klub juga cukup bagus untuk lawan tanding. Kebetulan pelatih timnasnya juga orang Korea. Ini contoh saja yah," tutur Ketum PSSI.