JAKRTA - Program naturalisasi pemain untuk skuat timnas U-19 Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 terus mendapat sorotan. Rencana ini mendapat kritikan dari banyak pihak karena dinilai tak menghargai potensi pemain muda Indonesia.
Seperti diketahui, ada lima pemain Brasil yang dirumorkan bakal dinaturalisasi. Mereka untuk sementara "dititipkan" ke klub Liga 1. Pro kontrak tentu menyeruak.
Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, nasionalisme itu sekarang sudah bergaul dengan humanisme. Jadi menurut La Nyalla, naturalisasi itu bukan lagi soal halal atau haram di dunia olahraga. "Sehingga seharusnya tidak menjadi kontroversi. Hanya, memang harus ada relevansinya," ujar La Nyalla dalam keterangan tertulis.
"Artinya naturalisasi yang datang dari inisiatif federasi, hanya relevan jika pemain tersebut ada hubungan sejarah atau darah keturunan," sambung pria yang juga Ketua DPD RI tersebut.
BACA JUGA:
Mantan ketua Badan Tim Nasional PSSI ini menambahkan, PSSI harus mendengar pendapat publik. Dia menilai, PSSI harus mempertimbangkan faktor relevansi terkait rencana menaturalisasi lima pemain muda berdarah Brasil tersebutm
"Saya dengar, lima pemain muda asal Brasil yang sekarang dititipkan untuk main di sejumlah klub di Indonesia, itu inisiatif PSSI. Maka, wajib mempertimbangkan faktor relevansi tadi,” tandasnya.
Jika mengacu Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7, lima pemain Brasil yang bakal dinaturalisasi untuk Piala Dunia U-20 memang tidak memenuhi salah satu dari empat syarat relevansi naturalisasi.
Empat syarat itu adalah pemain lahir di negara bersangkutan, atau salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut, atau kakek/nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan atau pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun.