JAKARTA - Pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke kerumunan di kota Zhuhai, China selatan, sehingga menewaskan 35 orang, divonis hukuman mati.
Serangan pada 11 November menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah China kekinian.
Fan Weiqiu, yang tidak puas dengan pembagian harta benda dalam perceraiannya dilaporkan sengaja menabrak kerumunan orang untuk melampiaskan kemarahannya, laporan Xinhua mengutip fakta pengadilan sebagaimana dilansir Reuters, Jumat, 27 Desember.
Kendaraan Fan menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di pusat olahraga sehingga menimbulkan korban jiwa. Pelaku Fan mengakui kesalahannya.
Serentetan serangan kekerasan baru-baru ini menimbulkan pertanyaan mengenai keselamatan publik di China, di mana warganya sebelumnya merasa aman dari bahaya kekerasan di jalanan.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya peristiwa serupa juga terjadi pada 19 November. Saat itu, pengemudi menabrakkan mobilnya ke arah pelajar dan pejalan kaki di Changde pada 19 November.
Pelaku juga dijatuhi hukuman mati. Peristiwa tersebut mengakibatkan 18 siswa sekolah dasar terluka.