JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengundang pihak terkait penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua pada Jumat 25 Juni 2021 atau 99 hari sebelum perhelatan akbar tersebut resmi dimulai.
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman memimpin rapat yang dihadiri perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Panitia Besar PON XX, Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah).
“KONI Pusat, Kemenpora dan Panitia Besar PON XX kita duduk bersama mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang perlu mendapat atensi dari kita semua dan menginventarisir permasalahan yang perlu tindak lanjut segera agar PON ini bisa berjalan tepat pada waktunya,” kata Marciano dilansir geraikita.com, Sabtu, 26 Juli.
“PON Papua ini harus jadi Pekan Olahraga Nasional pemersatu bangsa. PON Papua ini juga harus jadi kebangkitan Bangsa Indonesia dari Pandemi COVID-19. PON Papua kali ini tidak saja kebanggaan masyarakat Papua tapi kebanggaan masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Di awal rapat, Ketua Umum KONI Pusat untuk mengajak bekerja lebih keras demi kesuksesan penyelenggaraan PON pertama di Papua. Ia juga tegaskan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi mengingat waktu untuk mempersiapkan PON XX semakin dekat.
“Walikota Jayapura sejauh ini sudah melanjutkan progres, itu ada beberapa hal yang harus mereka siapkan juga,” katanya menjelaskan telah melakukan komunikasi dan koordinasi baik dengan kepala daerah, yang mana semula menolak PON XX.
Rapat yang digelar di kantor KONI Pusat membahas seluruh perkembangan sesuai dengan bidang-bidang pada PB.PON XX. Bidang I membawahi pertandingan, arena, peralatan, upacara. Bidang II menaungi SDM, pemasaran, teknologi informasi komunikasi dan keamanan. Bidang III bertanggung jawab untuk urusan akomodasi, transportasi, konsumsi, kesehatan dan Doping. Terakhir Bidang IV mengurus hal terkait sarana dan prasarana, lingkungan, sosial budaya dan sosial ekonomi.
Diawali dengan laporan dari Ketua Bidang I Yusuf Yambe Yabdi yang membahas tentang venue exercise. Jika venue exercise sukses, maka penyelenggaraannya juga sukses karena panitianya sama. “Orang yang sama akan bertugas di PON XX dan orang yang sama sudah tahu harus berbuat apa,” katanya jelaskan salah satu laporan.
Setelah itu, Bidang II yang dipimpin Roy Letlora mendapat giliran melapor. Ketua Umum KONI Pusat memberikan arahan agar siapkan Broadcasting guna siarkan pertandingan untuk dapat ditonton di luar Papua. “Semua sangat bergantung perkembangan Covid-19 ini dan rujukan Satgas Covid-19. Kita harus siapkan dengan Broadcasting yang baik dan memerlukan jaringan yang baik,” katanya.
Roy terangkan bahwa proses Broadcasting sudah berjalan dan menunggu pagu dari APBN. Hal lain yang tak kalah penting di Bidang II adalah Volunteer. Menurut Roy, para Volunteer adalah SDM lokal yang akan disaring dan dipersiapkan (dilatih) oleh Sub Klaster.
Selanjutnya pembahasan terkait Bidang III. “Kebutuhan kita sudah tercukupi,” jelas Ketua Bidang III Ir.Jhon Nahumury jelaskan akomodasi yang berstandar hotel bintang tiga. Data yang dimilikinya menyebutkan bahwa sudah tersedia akomodasi untuk 27.198 orang sedangkan kebutuhan sekitar 24 ribu.
BACA JUGA:
Masih pada bidang yang sama, isu kesehatan menjadi perhatian serius di masa pandemiCOVID-19 yang belum usai. Selain atensi kepada penanganan COVID-19, PB.
PON juga berikan perhatian kepada Malaria. Pemeriksaan Malaria akan dilakukan kepada kontingen yang tiba di Papua dan juga sebelum tinggalkan Papua.
Terakhir pada Bidang IV, Ketua Umum KONI Pusat berharap PON XX dapat memberikan dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat. Adapun PB.PON XX sampaikan terus lakukan koordinasi sarana dan prasarana.
Dalam rangka melakukan percepatan mempersiapkan PON XX, KONI Pusat memberikan saran prioritas. Pertama terkait percepatan penyampaian kebijakan kepada Sub. PB.PON oleh masing-masing bidang. Kedua, perlunya konsistensi persiapan dan pemeliharaan venue. Ketiga adalah melakukan percepatan penyiapan upacara pembukaan dan penutupan PON XX. Keempat terkait persiapan akomodasi dan juga pengadaan seragam Panpel, Wasit & Juri. Kelima terkait penyelenggaraan konsumsi.
Kendala juga disampaikan oleh Deputi IV Kemenpora Chandra Bhakti. Menurutnya di tahun penyelenggaraan ternyata masih ada perubahan. Ia sampaikan adanya Cabor yang masih dalam proses pengadaan peralatan seperti terbang layang dan panjat tebing karena adanya perubahan kebutuhan.
Walaupun terdapat kendala, namun masyarakat Papua antusias dengan PON XX. Yunus Wonda, Ketua Harian PB.PON tegaskan masyarakat Papua semuanya mendukung PON XX digelar di Papua. Adanya dinamika keamanan tidak ada kaitan dengan PON XX menurutnya. “Yang ada menolak pemekaran, tidak ada masyarakat Papua menolak PON,” tandasnya menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan untuk turut serta PON XX.
Di ujung rapat, hadirin langsung melaporkan kepada Menpora Zainudin Amali secara virtual. “Kami mengharapkan Bapak Menpora memberikan arahan,” kata Marciano mengawali laporan kepada Sang Menteri.
Zainudin Amali sampaikan terima kasih kepada Ketua Umum KONI Pusat yang telah menggagas dan memimpin rapat koordinasi tersebut . “Ini pertanda bahwa kita serius menangani perhelatan akbar untuk melaksanakan kegiatan multievent olahraga empat tahunan di tanah air.” katanya sembari ingatkan agar semua masalah dapat dicarikan jalan keluarnya.
Menpora juga tegaskan akan meminta Menteri Keuangan langsung menyalurkan anggaran ke daerah setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyelesaikan review kebutuhan yang diajukan. Namun begitu, Menpora ingatkan agar PB.PON XX mempersiapkan administrasi sebaik-baiknya agar tak akan menjadi masalah di kemudian hari.
“Saya kira kita harus sering berkoordinasi. Pada saatnya kita akan ke Papua lagi untuk melihat persiapan secara langsung terutama di empat klaster penyelenggaraan PON XX,” tandas Menpora.