Cetak Gol dan Tunjukan Simbol Antikudeta Militer Myanmar, Pesepak Bola Ini Dikenai Larangan Bermain
Hein Htet Aung menunjukan Salam Tiga Jari usai mencetak gol. (Sumber: Twitter/@selangorfc via says com)

Bagikan:

JAKARTA  - Pemain sayap Selangor FC II asal Myanmar Hein Htet Aung, dikenakan hukuman oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), lantaran menampilkan simbol politik dalam pertandingan kompetisi resmi. 

Htet Aung yang mengenakan jersey nomor 10 ini diketahui menampilkan salam Tiga Jari, simbol yang digunakan para pengunjuk rasa antikudeta militer Myanmar dalam pertandingan Malaysia Premier League (M-League) melawan PDRM FC pada 6 Maret lalu di MBPJ Stadium, Petaling Jaya.

Dalam laga tandang tersebut, Selangor FC II berhasil menang telak dengan skor 0-3. Htet Aung mencetak gol pembuka di menit ke 43. Dengan histeris, ia merayakan gol yang dicetaknya dengan menunjukan simbol antikudeta militer Myanmar, disusul sejumlah rekan setimnya memeluk Htet Aung.

Akibat hal ini, Htet Aung dianggap menampilkan simbol politik dalam pertandingan resmi di Malaysia. FAM dalam pernyataannya Jumat 26 Maret lalu menilai hal tersebut tidak sportif.

Melansir says.com, Komite Disipliner FAM menilai tindakan tersebut melanggar peraturan yang ditetapkan federasi. Htet Aung disebut melanggar Pasal 59 Kode Disiplin FAM (edisi 2015)

Pasal 59 dari Kode Disiplin FAM (edisi 2015) secara luas mendefinisikan penggunaan 'isyarat atau bahasa yang menyinggung', untuk menghina seseorang dengan cara apa pun atau 'perilaku tidak sportif' dengan cara apa pun sebagai subjek sanksi.

Akibatnya, Htet Aung yang juga pemain sepak bola tim nasional Myanmar ini dikenai sanksi larangan bermain saat timnya melawan Perak FC II pada 2 April mendatang. Ia juga dikenai peringatan keras dan ancaman hukuman yang lebih berat, jika mengulangi kesalahannya.

Foto Hein Htet Aung yang sedang memberikan Salam Tiga Jari, simbol perlawanan antikudeta rezim militer Myanmar sempat diunggah di akun Twitter resmi Selangor II usai pertandingan. Namun, tweet yang memuat foto itu telah dihapus. Dukungan terhadap aksi Hein Htet Aung pun ramai di media soal Twitter.