Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic melunasi kegagalan menjadi juara Bundesliga Jerman di musim lalu dengan membawa tim ke final Liga Champions. Dortmund pun ingin menyempurnakannya dengan menjadi juara saat berlaga di Wembley melawan Bayern Munchen atau Real Madrid.

Kegagalan menyakitkan di musim lalu yang tak bisa dilupakan Terzic. Saat itu, Dortmund selangkah lagi merengkuh titel liga.

Peluang juara sangat terbuka karena Die Borussen bermain di kandang sendiri dengan menjamu Mainz di laga pamungkas liga.

Dortmund tetap butuh kemenangan demi menyegel juara karena mereka dibayangi secara ketat oleh Bayern Munchen. Yang terjadi, Dortmund malah gagal menang dan hanya mampu bermain imbang 2-2.

Bayern yang bermain di kandang Koln menang 2-1. Mereka pun merebut gelar juara yang sudah di depan mata fans Dortmund karena unggul selisih gol.

Terzic harus menunggu satu musim untuk melunasi kegagalan menyakitkan itu dengan membawa Dortmund ke final Liga Champions.

Di final, mereka bertemu Bayern atau Madrid yang berduel di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis, 9 Mei 2024 dini hari WIB.

Dortmund melaju ke laga puncak setelah mengalahkan tim unggulan Paris Saint Germain 1-0 di laga kedua semifinal di Stadion Parc des Princes, Rabu, 8 Mei 2024 dini hari WIB.

Satu-satunya gol kemenangan Dortmund dihasilkan bek Mats Hummels. Di menit 50, sundulannya yang menyambut sepak pojok berhasil menaklukkan kiper Gianluigi Donnarumma.

Hasil itu menjadikan Dortmund unggul agregat 2-0. Pasalnya, pada laga pertama di kandang sendiri, Die Borussen menang 1-0 lewat gol Niclas Fullkrug. Kemenangan tipis dua kali berturut-turut membawa Dortmund ke final untuk ketiga kalinya.

"Musim lalu, kami gagal menjadi juara setelah laga terakhir di kandang sendiri. Tetapi saya senang bisa melunasi kegagalan itu kepada fans," kata Terzic yang mengingatkan bagaimana Bayern merebut gelar juara dari genggaman Dortmund.

"Ini menjadi momen yang emosional sekaligus sangat indah. Musim lalu di laga terakhir, kami sesungguhnya berharap bisa juara. Tetapi kini kami melunasinya. Kami akan terus bermimpi dan kini kami berusaha melakukan segala upaya untuk membawa pulang trofi," ucapnya lagi.

Terzic membawa Dortmund ke final untuk kali ketiga dalam sejarah klub. Saat mencapai final perdana pada 1997, Dortmund menghadapi Juventus yang diunggulkan. Namun mereka berhasil menang 3-1.

Hanya saja saat Dortmund melangkah ke final untuk kedua kalinya pada 2013, mereka dipaksa menyerah oleh rival utama di Bundesliga, Bayern. Dortmund yang saat itu ditangani Jurgen Klopp kalah 2-1.

Menurut Terzic, Dortmund seperti menghadapi situasi yang tidak jauh berbeda setiap kali berlaga di final di kompetisi Eropa. Perfoma Dortmund cenderung mengalami penurunan di kompetisi domestik justru saat mereka meraih sukses di Liga Champions.

Musim ini pun mereka hanya menduduki peringkat lima di klasemen sementara. Hanya, Dortmund bakal kembali berlaga di Liga Champions meski berada di luar empat besar.

Pasalnya, UEFA memutuskan menambah jumlah peserta Liga Champions dan nilai koefisien Dortmund lebih baik dibandingkan klub-klub Premier League Inggris.

"Pada final 2013, Dortmund tertinggal 25 poin dengan tim yang juara di liga. Begitu pula saat Dortmund juara pada 1997, performa tim di liga tidak terlalu bagus. Musim ini, penampilan kami cenderung naik turun. Tetapi musim kami belum berakhir," ucapnya.

Terzic mencetak sukses sebagai pelatih yang mampu membawa Dortmund ke final Liga Champions. Dalam kariernya sebagai pemain, Terzic hanya bermain di klub-klub divisi bawah.

Saat berkarier sebagai pelatih, pria berusia 41 ini pun lebih sering menjadi asisten pelatih.

Termasuk saat menjadi asisten Lucien Favre yang kemudian digantikannya. Meski baru pertama kali menjadi pelatih kepala, dia malah meraih sukses di Dortmund.