Bagikan:

YOGYAKARTA - Lari maraton tidak cuma diramaikan oleh kaum Adam saja, tetapi para wanita juga bisa berpartisipasi serta jadi lebih sehat. Namun, saat menjajaki kompetisi maraton, kaum Hawa tidak boleh asal mendaftarkan diri, mesti mencermati persiapan saat sebelum kompetisi serta berlatih. Lantas seperti apa persiapan untuk maraton untuk perempuan?

Persiapan Maraton untuk Perempuan

Perihal yang tidak kalah berarti dalam berlatih, para wanita wajib tahu kemampuan fisiknya serta perbedaan kemampuan diri antara wanita dengan pria. Jadi, saat berlatih tidak dapat membandingkan dengan laki-laki. Perihal ini serupa yang dikatakan oleh Ellianah Setiady, salah satu anggota dari komunitas Senayan Runners serta Women Cycling Club.

"Wanita biasanya fisiknya jauh lebih lemah daripada pria. Jika latihan dengan teratur maka tidak menutup kemungkinan bisa mengalahkan banyak pria," ucapnya di kawasan Jakarta.

"Namun, secara keseluruhan pria memanglah lebih kuat, ditambah wanita terdapat siklus haid. Jadi, pada hari-hari jelang menstruasi dapat mengalami sedikit kendala, semacam ada bengkak atau mulas yang berpengaruh pada latihan, tidak seperti pria," tambah dia.

Ellianah berkata dalam berlatih wanita wajib melakukannya hingga menjelang kompetisi, yang disesuaikan dengan jarak lari yang diseleksi. Calon peserta lari maraton juga wajib berlatih sesuai dengan kalender latihan mereka.

"Latihannya bergantung dari kompetisi maraton yang dipilih. Jika 21,1 km (half marathon), ada kalender latihan persiapan jelang kompetisi. Pada half marathon dengan jarak 21 km, kita wajib latihan lari seminggu diakumulasi 30 km," imbuhnya.

Dalam keterangannya, Ellianah menarangkan latihan dapat dibagi dengan sederhana. Satu hari pertama calon peserta dapat berlari sepanjang 5 km, 2 hari setelah itu 7 km, hari-hari selanjutnya 5 km lagi. Kemudian, mempersiapkan satu hari seperti Sabtu ataupun Minggu yang mungkin larinya dapat menggapai 15 km.

Pola latihan lari tersebut, umumnya dicoba buat menjajaki kompetisi lari half marathon serta persiapan latihannya cukup dicoba dua bulan.

"Akan tetapi, perlu diingat untuk para peserta sebelumnya wajib mempunyai fondasi, jangan langsung pada hari itu lari sejauh 21 km. Banyak orang yang menganggap pernah berlari 10 km, kemudian mau langsung coba lari 21 km dan akhirnya malah jalan," paparnya.

Oleh sebab itu, latihan lari memanglah bergantung pada tujuan seorang mengikuti kompetisi, ada yang buat mendapatkan jarak, ada pula buat menantang diri dengan kecepatan.

Untuk wanita, saat latihan tetapi berbarengan dengan masa menstruasi, jarak tidak dikurangi. Namun, kecepatannya saja yang menurun. Elliana sendiri tidak merasakan masa menstruasi selaku hambatan, tetapi kecepatannya saja yang dikurangi serta pintar melihat kondisi tubuh.

"Jika orang yang telah well trained umumnya lari sudah jadi kerutinan. Seperti saya sudah 30 km tiap minggu, jadi 21 km sudah dicoba kapan saja," tandasnya.

Tips dari Dokter

Melansir ANTARA, dokter spesialis kedokteran olahraga Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, Sp.KO, memberikan sejumlah tips dan persiapan bagi orang yang akan memulai maraton agar fisik dan mentalnya siap.

Dokter Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) yang juga berpraktik di Sport Medicine Injury Recovery Center RS Pondok Indah–Bintaro Jaya itu melalui keterangan tertulisnya menyebutkan salah satu tips yakni melakukan pemeriksaan medis terutama kondisi kesehatan jantung.

"Terlepas dari berapa lama Anda telah berolahraga, ada beberapa tanda peringatan dan faktor risiko tertentu yang harus dievaluasi sebelum memulai program latihan baru, terutama yang intensif pelatihan maraton," ujarnya.

Grace menyarankan calon peserta lari segera berkonsultasi ke dokter apabila sebelum berlatih pernah mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, atau kelelahan berlebihan saat berolahraga dan memiliki tekanan darah tinggi.

Kalian juga harus membaca “Tips Lari Maraton bagi Pemula” agar lebih baik lagi dalam persiapannya.

Jadi setelah mengetahui persiapan untuk marathon untuk perempuan, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!