JAKARTA - Kekalahan 3-0 dari Manchester City menunjukkan Manchester United belum pulih dari status tim medioker. Selain berbeda level, MU juga belum sepenuhnya bangkit dan keterpurukan. Namun manajer Erik ten Hag tetap yakin MU bakal bangkit dan membidik laga berikutnya melawan Newcastle United di babak keempat Carabao Cup.
MU diyakini sudah bangkit setelah memetik tiga kemenangan beruntun di berbagai kompetisi. Kemenangan dramatis saat melawan Brentford dan FC Copenhagen di Liga Champions seakan menandai pulihnya kekuatan mentalitas The Red Devils.
Ini menjadi modal penting MU saat menjamu Man City di Premier League Inggris di Stadion Old Trafford, akhir pekan lalu. Laga Manchester Derby menjadi momen paling pas untuk kebangkitan Setan Merah sekaligus memperbaiki peringkat di klasemen sementara.
Namun realitanya malah bertolak belakang. MU tak lebih menjadi tim amatiran di hadapan rival satu kota. Tampil di kandang sendiri, Man City dengan gampang mengacak-acak permainan MU. Hasilnya, Erling Haaland dan Phil Foden sampai tiga kali membobol gawang Andre Onana.
Meski hanya menjadi mainan Man City, namun Ten Hag optimistis MU bakal bangkit. Menurut dia MU 'hanya menunggu waktu' menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya setelah menjalani start yang buruk di kompetisi.
"Di Manchester United, tuntutan di setiap pertandingan sangat tinggi. Setiap saat siapa pun di klub selalu mendapat tekanan. Namun kami harus selalu siap menjawab setiap tantangan dan permintaan standar yang tinggi," kata Ten Hag.
"Harus diakui kami melakukan start yang tidak sesuai harapan. Tetapi kami sesungguhnya memiliki talenta dan sikap kolektivitas yang berjalan di jalur yang tepat. Saya percaya kami hanya menunggu waktu sebelum menunjukkan kemampuan kami yang sesungguhnya. Saya yakin saatnya akan tiba," ucap eks pelatih Ajax Amsterdam ini.
Ten Hag secara tidak langsung menyatakan bila tim yang dibentuknya masih butuh waktu untuk menuai hasil. Hal sama yang dilakukan Jurgen Klopp di Liverpool, Mikel Arteta saat mulai menangani Arsenal dan tidak ketinggalan manajer Pep Guardiola di Man City. Hanya, Guardiola memang tak butuh waktu lama menjadikan Man City sebagai tim pemenang.
Sir Alex Ferguson sesungguhnya menghadap situasi sama pada tahun-tahun pertama di MU. Bahkan dirinya nyaris dipecat bila tidak dicegah sang legenda Sir Bobby Charlton. Saat nyaris dipecat, Ferguson malah membawa tim memenangi Piala FA 1990.
Dan tahun berikutnya sebagai juara Piala FA, MU tampil di Piala Winners. Ini bersamaan dengan dicabutnya sanksi bagi klub-klub Inggris yang sebelumya tidak boleh berkompetisi di Eropa karena tragedi Heysel saat Liverpool bertemu Juventus di final Piala Champions (kini Liga Champions) 1985.
Dalam debutnya di Piala Winners setelah klub Inggris menjalani pengasingan, MU langsung juara dengan mengalahkan Barcelona. Selanjutnya, MU mencetak sejarah dengan meraih berbagai trofi bersama Ferguson.
Menurut Ten Hag MU tidak mengenal mentalitas berkeluh-kesah. Setelah menelan kekalahan, The Red Devils langsung berusaha pulih. Apalagi, mereka sudah harus menghadapi laga yang tidak kalah krusial melawan Newcastle di Old Trafford, Kamis, 2 November dini hari WIB.
"Tidak ada waktu yang berkeluh-kesah dan menyesali kekalahan. Kami langsung fokus memperbaiki penampilan dan bagaimana meraih hasil yang lebih baik di laga berikutnya," ucap Ten Hag lagi.
"Di klub ini tidak ada yang suka dengan kekalahan, terutama di Manchester Derby. Tetapi kami harus bangkit dan menatap laga di depan. Kami harus move on," kata sang manajer.
Hal sama saat kami menang. Kami tak pernah berlama-lama menikmatinya. Jadi, kami juga tak berlama-lama memikirkan kekalahan. Kami menatap laga berikutnya," ujar pria asal Belanda ini.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Ten Hag menuturkan bila dirinya tetap percaya dan mengandalkan pemain yang ada. Dia meyakini mereka bisa keluar dari situasi sulit ini. Apalagi, pemain sudah menunjukkan karakter yang luar biasa sehingga bisa memenangi tiga laga sebelum kalah dari Man City.
"Di pertandingan Minggu [melawan Man City], pertahanan kami sangat disiplin. Kami juga menciptakan banyak peluang lewat serangan balik. Tetapi kami gagal mengonversi menjadi gol. Kami juga diingatkan saat melakukan kesalahan di sebuah permainan dengan level tertinggi, Anda sudah langsung merasakan akibatnya," kata Ten Hag.
MU juga memastikan tidak akan membuang peluang mempertahankan gelar juara di Carabao Cup. Laga melawan Newcastle yang merupakan ulangan final musim lalu setidaknya menjadi motivasi MU untuk memenangkan pertandingan.
"Kami fokus pada Carabao Cup dan mengingat bagaimana kami bisa memenangkan Carabao Cup. Kami tahu bagaimana rasanya mengangkat trofi ini. Jadi, sebagai juara bertahan kami ingin kembali ke Wembley dan mempertahankannya," ujarnya.
MU kehilangan sejumlah pemain penting saat menghadapi The Magpies. Paling tidak Casemiro, Lisandro Martinez, Luke Shaw, Tyrell Malacia, Aaron Wan-Bissaka dan Amad Diallo bakal absen di laga itu.