Bagikan:

JAKARTA - Tak ada jaminan Manchester United bakal menang saat bermain di kandang, Stadion Old Trafford. Begitu pula saat MU menjamu Newcastle United di babak keempat Carabao Cup, Kamis, 2 November dini hari WIB. Terakhir bersua kedua tim berlaga di final 2022/2023 yang saat itu dimenangkan MU. Namun kali ini, Newcastle lebih diunggulkan.

MU babak-belur di Old Trafford dalam Manchester Derby, akhir pekan lalu. Di laga itu Manchester City, rival satu kota, bak memindahkan tempat latihan di kandang MU. Tak ada perlawanan berarti saat  City menang 3-0 atas The Red Devils di Premier League.

Hasil di Manchester Derby menunjukkan bila bermain di Old Trafford tak lagi menjadikan sang pemilik merasa  pasti menang. Nyatanya, musim ini, MU sudah kalah tiga kali di kandang di berbagai kompetisi. Termasuk dihabisi Brighton and Hove Albion, 3-1.

Kekalahan dari Man City juga merupakan yang ketujuh yang diderita MU musim ini. Untuk kali pertama sejak 1986/1987, mereka tercatat sudah kalah lima kali dari 10 laga pertama Premier League.

Rekor tak pantas bagi MU yang pernah merajai Premier League di era Sir Alex Ferguson. Sementara, manajer Erik ten Hag berkilah bila tim tak bisa disamakan dengan Ajax Amsterdam yang pernah ditanganinya.

Meski sudah membawa tujuh pemain yang pernah bermain Ajax, namun Ten Hag tak mampu menduplikasi kisah suksesnya bersama klub Eredivisie Belanda ini ke MU.

"MU tak punya DNA seperti Ajax yang punya ciri khas dan karakteristik permainan," kata Ten Hag.

"Tetapi kami juga tidak akan bermain dengan sepak bola seperti itu [gaya bermain Ajax], karena tim ini memiliki banyak pemain yang berbeda pula," ucapnya.

MU memang harus secepatnya melupakan kekalahan di Manchester Derby karena melakoni laga yang tidak kalah berat melawan Newcastle di Carabao Cup.

Ini merupakan ulangan final musim lalu. Saat itu, MU menang 2-0 dan mengakhiri puasa trofi. Bahkan saat itu MU berani mengklaim bakal terjadi tsunami trofi.

Namun yang terjadi bukan tsunami trofi tetapi tsunami pemain yang cedera. Salah satunya Lisandro Martinez. MU akhirnya gagal di Piala FA, Liga Europa dan Premier League. Tren itu berlanjut saat MU memasuki musim anyar.

Newcastle bukan lawan enteng MU karena menunjukkan konsistensi. Mereka sukses membantai Paris Saint-Germain 4-1 di Liga Champions dan menang 4-0 atas Crystal Palace.

Hanya usai kemenangan atas Palace, The Magpies dikalahkan Borussia Dortmund 1-0 dan terakhir bermain imbang 2-2 melawan Wolverhampton Wanderers.

Di laga tersebut, Ten Hag merotasi pemain dengan tidak memainkan gelandang Casemiro dan Aaron Wan-Bissaka yang tidak fit untuk menghadapi Newcastle. Casemiro digantikan Sofyan Amrabat yang berduet dengan Christian Eriksen.

Di lini depan, centre forward Rasmus Hojlund menjadi andalan sebagai ujung tombak. Namun Marcus Rashford tidak diturunkan karena Alejandro Garnacho yang diberi kesempatan sebagai starter bersama Antony dan Mason Mount yang menggantikan Bruno Fernandes.

Bek Raphael Varane akan berduet dengan Harry Maguire karena Martinez masih cedera. Kiper Andre Onana tetap menjadi pilihan ketimbang Altay Bayindir.

Newcastle pun melakukan perombakan skuat menyusul hukuman larangan bermain yang dijatuhkan kepada gelandang Sandro Tonali atas kasus kecanduan judi bola.

Bek Kieran Trippier juga tak dimainkan. Kuartet lini belakang diisi bek berusia 20 Tino Livramento, Fabian Schar, Jamaal Lascelles, dan Matt Targett.

Gelandang Bruno Guimaraes tetap menjadi pilihan pertama bersama Joe Willock dan Joelinton. Sedangkan Miguel Almiron dan Callum Wilson akan menopang Anthony Gordon.

Newcastle yang melakoni laga tandang bukan berati tak diunggulkan. Mereka justru diprediksi bisa membuat MU kian terpuruk dan menyingkirkannya di Carabao Cup. Hanya saja bila MU mampu bangkit, sang juara bertahan bisa mengatasi The Toons Army.