Bagikan:

JAKARTA – Piala Dunia FIFA U-17 2023 Indonesia sudah di depan mata. Berikut ini adalah sejarah panjang kompetisi kelompok umur yang sudah berlansung selama 38 tahun tersebut.

Pada pergelaran perdana di tahun 1985, kompetisi tersebut belum bernama seperti yang dikenal pada saat ini. Nama kompetisi saat ini merupakan nama yang sudah dua kali mengalami perubahan.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) saat menyelenggarakan ajang ini untuk pertama kalinya menggunakan nama Kejuaraan Dunia U-16. Perubahan nama menjadi Kejuaraan Dunia U-17 kemudian dilakukan di tahun 1991 dan menjadi nama yang sekarang pada tahun 2007 silam.

Piala Dunia U-17 adalah kejuaraan dunia sepak bola asosiasi untuk pemain putra di bawah usia 17 tahun. Juara saat ini adalah Brasil, yang memenangkan gelar keempatnya pada turnamen 2019 di kandang sendiri.

Piala Dunia U-17 pada 2023 merupakan edisi ke-19 setelah tunda di tahun 2020 lalu akibat pandemi corona. Kejuaraan dua tahunan ini terinspirasi dari turnamen serupa yang diselenggarakan oleh Singapura, yakni Lion City Cup di tahun 1977.

Lion City Cup adalah turnamen sepak bola U-16 pertama di dunia. FIFA pun kemudian menciptakan Kejuaraan Dunia U-16 mengikuti rekomendasi sekretaris jenderal saat itu Sepp Blatter yang berada di Singapura pada penyelenggaraan Lion City Cup edisi 1982.

Dari sana, edisi pertama Kejuaraan Dunia U-16 pun kemudian diadakan di Cina. Sejak saat itu, turnamen ini pun kemudian dihelat dalam kurun waktu dua tahun sekali, pengecualian edisi terbaru yang harus tertunda karena pandemi.

Jumlah Kontestan

Di rentang waktu antara tahun 1985 sampai 2005, jumlah peserta kompetisi ini hanya 16 tim saja. Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi empat grup, yang masing-masing di antaranya terdiri dari empat tim untuk memainkan fase grup.

Semua tim di dalam grup tersebut saling berhadapan satu sama lain untuk mencari dua tim terbaik yang berhak lolos ke fase gugur. Namun, pada tahun 2007 lalu, jumlah kontestan ajang ditingkatkan menjadi 24 tim, yang dibagi ke dalam 6 grup dengan masing-masing grup tetap berisi 4 tim. Dua tim teratas di setiap grup beserta 4 tim peringkat ketiga terbaik melaju ke fase gugur.

Namun, mulai tahun edisi berikutnya nanti setelah di Indonesia, turnamen ini akan digelar setiap tahun dan akan diikuti oleh 48 tim. Semua kontestan itu nantinya akan terbagi dalam 4 'turnamen mini' yang masing-masing turnamen terdiri dari 12 tim.

Tiap-tiap turnamen mini masih dibagi lagi ke dalam tiga grup yang masing-masing grup terdiri dari 4 tim. Tiga juara grup dan satu runner-up terbaik akan lolos ke semifinal turnamen mini dan 2 pemenang akan lolos ke final.

Selanjutnya, pemenang dari setiap turnamen mini akan lolos ke turnamen 'empat besar'. Di fase tersebut bakal ada 2 semifinal yang memperebutkan tempat ketiga dan dua tim lainnya melangkah ke final untuk menentukan Juara Dunia FIFA U17.

Waktu Pertandingan

Pertandingan kompetisi ini dimainkan dalam dua babak lazimnya kompetisi sepak bola lain yang dikenal saat ini. Masing-masing babak berdurasi 45 menit (total 90 menit).

Di fase gugur hingga edisi 2011, jika kedua tim bermain seri setelah 90 menit maka ada tambahan 30 menit (2 x 15 menit) untuk perpanjangan waktu. Pertandingan itu akan diikuti dengan babak adu penalti jika masih seri.

Nah, perpanjangan waktu 2 x 15 menit ini kemudian ditiadakan pada edisi 2013 di Uni Emirat Arab. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelelahan pemain. Mulai edisi itu, semua pertandingan sistem gugur langsung dilanjutkan ke adu penalti jika seri pada akhir 90 menit.

Negara Tersukses

Afrika merupakan benua yang paling sukses di ajang ini dengan koleksi tujuh gelar yang mereka miliki, masing-masing 5 untuk Nigeria dan 2 untuk Ghana. Selain itu, mereka juga tercatat sudah 6 kali menjadi runner up.

Memiliki lima membuat Nigeria menjadi negara yang paling sukses dalam sejarah turnamen ini. Selain deretan gelar tersebut, mereka juga tiga kali menjadi runner up. Sementara itu, Brasil mengekor menjadi negara tersukses kedua dengan empat gelar dan dua runner-up, lalu Ghana dan Meksiko yang masing-masing memenangkan turnamen ini.

Lima gelar lain di luar itu dimiliki oleh Prancis (2001), Rusia (1987), Saudi Arabia (1989), Swiss (2009), dan Inggris (2017).

Dalam sejarahnya, pernah dua negara dari satu konfederasi bertemu di pertandingan final sebanyak dua kali. Pertama terjadi pada edisi 1993, di mana Nigeria dan Ghana sama-sama melangkah hingga ke babak pamungkas.

Tim-tim dari Afrika mengulangi final 1993 dengan Mali menggantikan Ghana yang didiskualifikasi karena pelanggaran usia pada tahun 2015. Ketika itu Nigeria juara untuk merebut gelar kelima mereka dalam ajang ini.