Bagikan:

JAKARTA - Pebalap asal Italia, Marco Bezzecchi, dihadapkan pada dua pilihan sulit di MotoGP 2024.

Ia harus memilih antara tetap bertahan di tim Valentino Rossi, Mooney VR46 Racing, tanpa motor baru atau mendapatkan motor Desmosedici keluaran 2024 tapi harus meninggalkan tim yang membesarkan namanya.

Bezzecchi memang sudah lama menginginkan motor pabrikan. Ducati pun mengakui sang pebalap memang layak merasakan sensasi Desmosedici termutakhir.

Itu berkat kesuksesan Bezzecchi memenangi dua Grand Prix musim ini dengan motor Desmosedici GP22.

"Sejujurnya ada kemungkinan dia (Marco Bezzecchi) akan bergabung dengan Pramac, tapi itu belum pasti," kata Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti kepada Speedweek dikutip dari Crash pada Rabu, 9 Agustus.

"Di satu sisi, Pramac memiliki opsi kontrak untuk mendapatkan mesin pabrik saat ini untuk kedua pebalap. Jika mereka menggunakan opsi itu, kami harus menghormatinya," lanjut Ciabatti.

Namun menurut Ciabatti, untuk alasan internal Ducati hanya bisa melengkapi empat rider dengan mesin pabrikan terbaru. Sebab untuk membangun lebih banyak motor itu akan membuat situasi rumit.

Momen itu pernah terjadi pada Ducati di tahun 2022, tapi prosesnya tak berjalan lancar. Saat itu, Luca Marini mendapatkan motor pabrikan kelima Ducati.

Sementara di musim ini empat mesin terbaru sudah digunakan duo pembalap Pramac, Jorge Martin dan Johann Zarco bersama pasangan pabrikan Francesco Bagnaia serta Enea Bastianini.

Hal itu membuat keinginan Bezzecchi untuk bisa menunggangi motor dengan spek terbaru mustahil terwujud. Kecuali jika ia mau pindah tim dan andai opsi ini diambil, Zarco yang kemungkinan akan dikorbankan.

Namun situasi ini justru menjadi pilihan dilematis dan sulit bagi Bezzecchi karena kecintaannya kepada tim sang guru, Valentino Rossi. Dengan alasan tersebut, Bezzecchi kemungkinan akan memilih bertahan di Mooney VR46.

Sejauh ini, hasil kolaborasi Bezzecchi dengan VR46 pun cukup mengesankan, meskipun menggunakan motor Ducati musim lalu. Hal terbukti dari pujian yang dilontarkan Ciabatti.

"Kru VR46 melakukan pekerjaan dengan baik. Bezzecchi pembalap yang mereka poles dari Moto2, jadi itu kombinasi yang hebat dengan dua kemenangan Grand Prix," sambung Ciabatti.

Soal pilihan akhir yang akan diambil Bezzecchi, Ciabatti menyerahkan seluruh keputusan kepada rider 24 tahun itu untuk mengambil langkah jauh.

"Sekarang ia harus mempertimbangkan mendapatkan motor pabrikan terbaru. Bagaimana ia memutuskan tetap tanda tanya, dan kami tidak memaksakan," katanya.