Bagikan:

JAKARTA – Mantan juara dunia kelas berat Mike Tyson memiliki keyakinan duel antara Francis Ngannou melawan Tyson Fury akan berjalan di luar prediksi banyak orang. Dia menyakini pertarungan akan berjalan seimbang.

Duel tanpa gelar antara Ngannou dan Fury di ring tinju akan berlangsung pada 28 Oktober mendatang di Arab Saudi. Ngannou dalam posisi non unggulan melawan petinju pemilik sabuk kelas berat WBC itu.

Tyson berpendapat sekalipun tidak memiliki pengalaman tinju, Ngannou sudah membuktikan diri sebagai petarung berpengalaman.

"Dia telah menjalani banyak pertarungan profesional. Hanya saja dia belum pernah mengalami pertandingan tinju profesional," kata Tyson kepada First Take yang dilansir oleh Boxing Scene.

Ngannou, yang mantan juara kelas berat UFC, saat ini sedang berlatih untuk melakukan debut profesionalnya dalam olahraga tinju. Dia pun telah menunjuk Mike Tyson sebagai pelatihnya.

"Dengan bekerja bersamanya kemarin, ia memiliki bakat, dan saya melihat masa depan yang baik dalam kehidupan ini," tambah pria berjuluk Iron Mike tersebut.

Fury, yang dianggap sebagian besar pengamat sebagai petinju kelas berat nomor satu di dunia, telah mengguncang kompetisi dalam beberapa tahun terakhir. 

Petinju berjuluk 'Raja Gipsi' ini telah mencetak kemenangan knock out/technical knockout (KO/TKO) dalam empat pertarungan terakhirnya. Dua di antaranya saat menghadapi Deontay Wilder, sedangkan dua lainnya saat bertemu Dillian Whyte dan Derek Chisora.

Oleh karena itu, banyak yang berpendapat Ngannou tidak akan bisa berbuat banyak saat melawan Fury nanti. Namun, Tyson menilai duel ini bakal berjalan seimbang.

"Ini tidak akan ada yang lebih dominan seperti yang dipikirkan orang. Itu adalah sebuah kesalahan besar. Kami akan bekerja dan mengerahkan segala kemampuan yang ia miliki untuk laga ini. Saya yakin ini akan menjadi laga yang lebih sulit dari yang dipikirkan oleh siapa pun," kata Tyson.

Ngannou telah berada di luar arena sejak Januari 2022, saat ia meraih kemenangan terakhirnya sebagai petarung yang dikontrak UFC untuk merebut tite kelas berat di disiplin olahraga tersebut.