Bagikan:

JAKARTA – Menurunnya penampilan pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di beberapa turnamen menimbulkan teka-teki.

Kepala Pelatih Ganda Putri Eng Hian mengatakan, apa yang diperlihatkan oleh Apri/Fadia di lapangan sangat berbeda dengan penampilan mereka ketika berlatih di pusat pelatihan nasional (Pelatnas) Cipayung.

"Bisa saya katakan dari kualitas dan kapasitas hasil latihan rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," ujar Eng Hian dalam keterangan resmi yang diterima.

Penampilan Apri/Fadia dalam enam bulan terakhir memang belum kembali seperti dulu. Keduanya belum mampu di puncak penampilan terbaik mereka.

Kapasitas bagus yang ditunjukkan selama persiapan di latihan sepertinya hilang dan tak bisa direalisasikan dalam pertandingan. Teraktual adalah saat mengikuti Australia Open 2023 pekan kemarin.

Di ajang berlevel Super 500 BWF itu, Apri/Fadia, yang merupakan unggulan ketujuh, menyerah di tangan pasangan Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, dalam duel dua gim langsung.

"Apa penyebab mereka tidak bisa menampilkan level permainan menyamai kemampuan dan kualitas seperti dalam latihan, tentu membutuhkan waktu untuk menjawabnya. Apa mereka kini jadi takut kalah, belum ketemu jawabnya," kata Eng Hian.

Apri/Fadia pada saat awal dipasangkan sempat memperlihatkan performa yang impresif. Mereka langsung mendapat medali emas SEA Games 2021, juara di Malaysia Open 2022, dan runner up Indonesia Masters 2022.

"Sekarang ini Apri/Fadia lagi kembali mencari bentuk permainan terbaik, mulai dari teknik maupun dari mental bertanding. Mereka diharapkan bisa tampil ke penampilan terbaik seperti saat pertama kali diduetkan dan muncul di turnamen internasional," kata Eng Hian.