Bikin Heboh! Media Vietnam Beritakan Justin Hubner Minta Rp16,4 Miliar ke PSSI Demi Lanjutkan Naturalisasi
Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Justin Hubner. (FOTO/INSTAGRAM @justinhubner5)

Bagikan:

JAKARTA - Kabar kurang sedap datang dari calon pemain Timnas Indonesia yang tengah menjalani proses naturalisasi, Justin Hubner.

Ia disebut meminta uang tebusan berjumlah miliaran demi melanjutkan proses jadi Warga Negara Indonesia (WNI), kabar itu dibagikan oleh media Vietnam, The Thao 247.

Dalam informasi yang beredar, The Thao 247 menyebut, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia siap membayarkan 1 juta euro (Rp16,4 miliar) demi bisa segera merampungkan proses naturalisasi Hubner.

"Justin Hubner, bintang muda Belanda yang ayah kandungnya adalah orang Indonesia dikabarkan telah meminta Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membayar 1 juta euro agar dia mau menyelesaikan proses naturalisasi,” tulis TheThao247 dikutip pada Senin, 17 April.

Media tersebut juga menyebutkan, Justin Hubner sudah tak tertarik lagi melanjutkan naturalisasi untuk Indonesia. Hal itu terjadi usai Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.

"Hubner masuk dalam daftar pemain asuhan Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-20 2023, saat itu proses naturalisasinya belum berjalan. Namun setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, bek asal Belanda itu tidak tertarik dengan proses naturalisasinya,” tambah media Vietnam itu.

Sejauh ini Justin Hubner memang masih belum memutuskan apakah ia akan terus melanjutkan proses naturalisasinya untuk Indonesia.

PSSI juga menyatakan, masih akan bernegosiasi dengan Hubner. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, beberapa waktu lalu.

"Konfirmasinya (dari para pemain sendiri) sih oke, yang dua, ya. Yang satu (Justin hubner) sedang dikonfirmasi lagi. Kan harus kita komunikasi lagi," ujar Amali.

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga. "Dua sudah menunjukkan titik terang, jadi satu lagi ini masih negosiasi,” bebernya.