Jelaskan Pentingnya Penggunaan VAR, Doni Setiabudi: Bohong Jika Ada Ketum PSSI akan Berantas Mafia
Calon Ketua Umum PSSI 2023-2027, Doni Setiabudi (ketiga dari kiri). (Foto: Cosmas Kopong Beda/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Calon Ketua Umum PSSI, Doni Setiabudi, menilai sudah saatnya kompetisi sepak bola di Indonesia menggunakan teknologi video assistant referee (VAR).

Hal itu ia sampaikan dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI yang berlangsung di Spark Senayan, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.

"VAR akan saya terapkan jika terpilih. Saya orang pertama di indonesia yang gunakan VAR. Saya sudah buktikan dengan teknologi itu laga akan berjalan jauh lebih adil," kata dia.

Pada akhir 2018 lalu, Doni yang pada saat itu menjabat sebagai CEO liga sepak bola amatir Bandung Premier League sempat membuat sepak bola nasional gempar karena menerapkan VAR di ajang yang dinaungi olehnya itu.

Penggunaan VAR pada saat itu terhitung masih jauh dari kata sempurna jika dibandingkan kompetisi maju lainnya di Eropa. Akan tetapi, keberadaan teknologi itu justru bisa mengurangi permasalahan di lapangan.

Doni mengatakan, teknologi ini bisa membantu wasit dalam mengambil keputusan penting di dalam laga. Jika diterapkan di kompetisi nasional, otomatis akan memperkecil ruang gerak mafia pengaturan skor.

"Kita juga bisa perkecil ruang lingkup mafia. Bohong jika ada Ketua Umum PSSI akan berantas mafia. Itu tidak bisa, tapi kita bisa perkecil ruang lingkup mereka dengan penerapan VAR," ujar dia.

Doni Setiabudi adalah salah satu dari lima calon yang akan maju pada kongres luar biasa (KLB) PSSI yang digelar pada 16 Februari mendatang di Jakarta. KLB nanti beragendakan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif PSSI periode 2023-2027.

Selain Doni, empat nama lain yang akan maju adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat LaNyalla Mahmud Mattalitti, Fary Djemy Franscis, dan Arief Putra Wicaksono.

Sementara itu, untuk posisi wakil ketua umum total ada 16 calon, sedangkan anggota komite eksekutif ada 55 nama yang bertarung.