Sangat Termotivasi Jadi Juara Dunia untuk Kali Ketiga, Anthony Joshua: Saya akan Lawan Siapa pun yang Siap
Anthony Joshua (Instagram @anthonyjoshua)

Bagikan:

JAKARTA — Petinju asal Inggris Anthony Joshua sangat termotivasi menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya. Ia pun siap menghadapi siapa saja di tahun depan nanti.

Petarung berusia 33 tahun itu sudah menyebut beberapa namanya yang kemungkinan akan dia hadapi 2023 nanti untuk pertandingan pertamanya setelah kekalahan dari Oleksandr Usyk pada Agustus silam.

"Saya suka melihat nama saya terus-menerus disebutkan di antara para petarung lainnya. Peluang selalu ada untuk saya, ada peluang besar untuk bertarung," kata dia dilansir Boxing Scene, Senin.

Pada Juni 2019, Joshua kehilangan gelar dunia IBF, IBO, WBA, WBO setelah dia dikalahkan Andy Ruiz. Enam bulan kemudian, dia merebut kembali sabuknya dengan keputusan angka dalam duel dua belas ronde.

Kemudian pada tahun 2021, dia kehilangan keempat sabuknya untuk kedua kalinya saat dikalahkan oleh Usyk. Sabuk-sabuk itu gagal direbut kembali dalam tarung ulang 12 ronde melawan Usyk pada Agustus tahun ini.

Pertarungan Joshua berikutnya ditargetkan akan terjadi bulan Maret terdekat. Joshua pun saat ini sedang bersiap-siap dengan mencari pelatih kepala baru setelah berpisah dengan pelatih veteran Robert Garcia.

"Saya akan melawan siapa pun yang siap. Saya ingin konsisten, bugar untuk bertarung, dan semuanya datang dari belakang itu. Saya siap untuk juara dunia, 100 persen. Itulah tujuan hati dan jiwa saya," ujar dia.

Saat ini beberapa petarung papan atas telah masuk dalam daftar favorit menghadapi Joshua pada 2023. Deontay Wilder, Otto Wallin, Dillian Whyte, dan Filip Hrgovic, adalah nama-nama yang mencuat ke publik.

"Saya selalu menjadi pesaing. Tantangan bagi saya hanyalah kendala lain yang dapat saya atasi. Ini akan berhasil, karena dalam perlombaan itu saya terbiasa berada dalam pola pikir persaingan itu, tetapi saya pasti mengatasinya," kata dia.

Joshua sebenarnya sudah bertarung melawan Tyson Fury pasca kekalahan melawan Usyk. Namun, duel itu batal terjadi lantaran pahlawan Olimpiade London 2012 itu tidak meneken kesepakatan sesuai tenggat waktu yang diberikan Fury.