JAKARTA - Pelatih timnas Brasil, Tite menyerang balik Roy Keane terkait kritik atas tarian selebrasi Tim Samba. Menurut Tite, komentar yang diutarakan Keane terlalu kasar.
Para pemain Brasil merayakan tiap gol yang bersarang ke gawang Korea Selatan pada Selasa, 6 Desember, dengan tarian khasnya.
Pada gol ketiga yang dicetak Richarlison pada babak 16 besar itu, Tite bahkan ikut menari dengan anak-anak asuhnya di pinggir lapangan.
Dalam pandangan Roy Keane, selebrasi joget Brasil merendahkan lawan. Hal Yang paling membuat Keane geram adalah ketika Tite ikut-ikutan menari bersama Vinicius Junior cs dalam kemenangan 4-1 itu.
"Ya, saya tidak suka itu. (Pundit) Eni (Aluko) sudah bicara soal budaya dan itu memang cara mereka, tapi saya kira ini sangat tidak menghormati lawan," kata Keane di ITV sebelumnya.
"Skornya 4-0 dan mereka melakukannya setiap saat. Saya tidak keberatan dengan tarian kecil yang pertama atau apa pun yang mereka lakukan. Namun yang berikutnya, dan kemudian pelatih juga ikut-ikutan!"
"Saya tidak senang. Saya kira itu tak bagus. Tidak menghormati," Keane melanjutkannya.
Komentar pedas Keane itu direspons Tite. Pelatih 61 tahun ini menilai apa yang dilakukan para pemainnya adalah hal yang wajar sebagai simbol perayaan.
"Saya harus berhati-hati karena selalu ada orang-orang kasar yang mengatakan itu tidak sopan. Ini adalah demonstrasi kegembiraan, sebuah perayaan," ucap Tite, sepert dikutip dari The Sun pada Kamis, 8 Desember.
Pernyataan Tite itu mendapat dukungan penuh dari Lucas Paqueta. Sang gelandang menyebut tarian para pemain saat itu tidak dimaksudkan untuk merendahkan lawan.
"Tarian adalah representasi dari kegembiraan kami setelah mencetak gol. Kami tidak melakukannya untuk merendahkan siapa pun, kami tidak berjoget di depan lawan," kata Paqueta.
"Kami semua berkumpul untuk merayakannya. Jika mereka tidak menyukainya, maka tak ada lagi yang bisa dikatakan," pungkasnya.