JAKARTA - Pria asal Iran (27) dilaporkan jadi korban penembakan petugas keamanan negara pada Selasa malam setelah membunyikan klakson untuk merayakan kekalahan Piala Dunia Iran.
Mehran Samak, yang bergabung dengan puluhan pengunjuk rasa lainnya di jalan-jalan Bandar-e Anzali, sebuah kota di Iran utara, untuk mengecam rezim tentang hak asasi manusia, dilaporkan ditembak di kepala oleh agen pemerintah, menurut sejumlah laporan, termasuk dari LSM Hak Asasi Manusia Iran.
Iran International mengklaim bahwa Samak ditembak oleh seorang penjaga keamanan ketika dia berada di dalam mobil bersama tunangannya.
Samrak rupanya dibawa ke rumah sakit terdekat setelah ditembak, tetapi dia dinyatakan meninggal segera setelah tiba.
BACA JUGA:
Menurut laporan, Mehran Samak dimakamkan pada Rabu pagi. Sebuah video dari upacara pemakaman tersebut diposting oleh BBC Persia.
BBC melaporkan bahwa pernyataan "kamu adalah kotoran, kamu yang tidak bermoral, saya adalah wanita bebas" sering diucapkan oleh para pelayat.
بندر انزلی- با وجود تجمع خانواده و مردم مقابل ساختمان پزشکی قانونی، نهادهای امنیتی از تحویل پیکر #مهران_سماک به خانواده او خودداری میکنند. ⬇️
چهارشنبه ۹ آذر ۱۴۰۱#مهسا_امینی pic.twitter.com/LQ9KAYA2Xw
— Iran Human Rights (IHR NGO) (@IHRights) November 30, 2022
Impian anak asuhan Carlos Quieroz untuk melaju ke babak sistem gugur pupus pada Selasa saat Amerika Serikat mengalahkan Team Melli dalam pertandingan seru yang berakhir 1-0.
Para pemain yang terjebak di antara pemerintah dan rakyat banyak mendapat tekanan karena situasi sensitif di sana.
FINAL:
🇮🇷 IRN 0 - 1 USA 🇺🇸
WE ADVANCE OUT OF GROUP B.#USMNT x @Visa pic.twitter.com/b3wx2bmUCA
— U.S. Men's National Soccer Team (@USMNT) November 29, 2022