JAKARTA - Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi secara terbuka menentang gagasan Liga Super Eropa. Ia pun mengolok-olok Presiden Real Madrid Florentino Perez yang merupakan salah satu inisiator.
Gaung terkait proyek Liga Super Eropa sempat redup beberapa waktu lalu. Namun, Florentino Perez baru-baru ini kembali membicarakan gagasan yang kontroversial itu.
Ia berpendapat, ide Liga Super Eropa ini adalah proyek yang bagus karena tim-tim elit Eropa akan sering bersua di ajang kompetitif. Dia bahkan mencontohkan duel antara Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Roger Federer, selalu tidak membosankan.
Al-Khelaifi dalam konvensi UEFA pada Rabu, 9 November kemarin, dengan tegas menolak pernyataan Perez. Ia mengatakan Nadal, Djokovic, dan Federer tidak pernah meminta ajang kompetisi hanya untuk petenis papan atas saja.
"Ada pembicaraan terkait Nadal dan Federer. Izinkan saya memberitahu Anda bahwa Rafael dan Roger adalah dua atlet terhebat dalam sejarah olahraga ini. Ini bukan karena mereka telah bermain bersama sepanjang waktu. Itu karena mereka bekerja sangat keras," katanya dilansir Marca, Kamis, 10 November.
"Setiap pertandingan penting, peringkat mana pun mereka lawan. Mereka tidak pernah meminta liga khusus untuk pemain top. Mereka mementingkan tenis. Tolong jangan gunakan nama besar mereka untuk membenarkan kegagalan mereka," ia menambahkan.
Real Madrid, Barcelona, dan Juventus adalah tiga pemimpin proyek Liga Super Eropa. Ini adalah sebuah kompetisi yang akan mempertemukan klub-klub besar Eropa sebagai tandingan dari Liga Champions UEFA.
Pembentukan Liga Super Eropa ini menggunakan argumen bahwa saat ini Liga Champions Eropa sudah kehilangan aura kompetitifnya. Namun, Al-Khelaifi menyebut itu adalah penilaian yang keliru jika merujuk babak penyisihan grup yang baru saja selesai.
"Mereka mengatakan bahwa Liga Champions tidak cukup kompetitif. Namun banyak klub besar yang belum lolos dari babak penyisihan grup. Ini bisa saja tim saya: ini sepak bola," katanya.