Bagikan:

JAKARTA - Kylian Mbappe mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap orang yang pernah menjadi bagian dari Paris Saint-Germain maupun yang saat ini masih di klub. Satu-satunya sosok yang tidak mendapat ucapan terima kasih dalam video perpisahan Mbappe justru petinggi PSG itu sendiri, tak lain CEO Nasser Al-Khelaifi.

Ada hal yang aneh saat Mbappe mengucapkan perpisahan lewat video yang diunggah di media sosial. Dia berterima kasih kepada setiap orang.

Bahkan Mbappe menyebut mantan pelatih seperti Unai Emery, Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino, Christophe Galtier dan pelatih sekarang ini Luis Enrique. Dia juga berterima kasih kepada direktur olahraga klub, Leonardo dan Luis Campos.

Tak berhenti di situ. Pemain berusia 25 ini turut menyampaikan rasa terima kasih kepada semua staf di klub, termasuk fisioterapis, kitman, para asisten pelatih, petugas di kantor klub, bahkan juga petugas lapangan.

"Semua yang berperan penting dan telah memberikan segalanya untuk klub. Mereka yang pantas mendapat penghargaan," kata Mbappe.

Semua orang sudah disebut, termasuk mereka yang membersihkan lapangan dan fasilitas latihan dan sosok yang tak diperhitungkan seperti kitman.

Hanya satu yang sama sekali tidak disebut Mbappe. Dan sosok itu, ironisnya menempati posisi tertinggi di klub. Ya CEO klub Nasser Al-Khelaifi sama sekali tak disebut Mbappe.

Dari video itu akhirnya terungkap bila ada masalah antara Mbappe dan Al-Khelaifi. Mbappe tak mengucapkan terima kasih kepada sosok yang menjadikannya sebagai pemain termahal kedua di dunia setelah Neymar saat dibeli dari Monaco.

Usut punya usut, Mbappe ternyata pernah kecewa kepada Al-Khelaifi. Dalam sebuah kesempatan saat Mbappe bertemu dan berbicara dengan Al-Khelaifi, dia mengungkapkan keinginan agar klub merekrut sejumlah pemain yang diyakini bisa mendongkrak prestasi klub, terutama di Liga Champions.

Ada tiga pemain yang disampaikan Mbappe, yaitu Aurelien Tchouameni (Real Madrid), Robert Lewandowski (Barcelona) dan Milan Skriniar (Inter Milan). Selain itu, dia meminta PSG merekrut pelatih Zinedine Zidane.

Saat itu, Zidane pernah menyatakan hanya bersedia kembali menangani klub yang diperkuat Mbappe. Kabar PSG hendak mendatangkan Zidane pun sempat mencuat.

Namun semua itu langsung ditelan angin alias tak ada kabar lagi soal perekrutan legenda Les Bleus itu yang sukses membawa Real Madrid memenangi tiga trofi Liga Champions.

Semua harapan Mbappe tak ada yang diwujudkan Al-Khelaifi. Hanya Skriniar yang akhirnya didatangkan PSG dari Inter pada awal musim 2023.

Sikap Al-Khelaifi yang menolak permintaan Mbappe meski demi meningkatkan prestasi PSG di kompetisi Eropa membuat pemain timnas Perancis itu kecewa. Hubungan mereka pun memburuk meski tak mencuat ke permukaan.

Mbappe pun kian kuat keyakinannya untuk meninggalkan PSG. Dia kemudian menolak tawaran perpanjangan kontrak yang disodorkan PSG.

Padahal dia mendapat kenaikan gaji yang sangat tinggi. Mbappe hanya ingin menyelesaikan kontrak dan kemudian hengkang dari Les Parisiens dengan status bebas transfer.

PSG akhirnya blingsatan setelah Mbappe menolak menandatangani kontrak baru. Segala upaya dilakukan. Bahkan Al-Khelaifi sampai turun tangan dengan bertemu keluarga Mbappe.

Dirinya pun membujuk ibu Mbappe untuk meminta anaknya tidak meninggalkan klub. Saat itu, Al-Khelaifi menawarkan kontrak besar kepada Mbappe lewat ibunya.

Ternyata, strategi komunikasi Al-Khelaifi malah menjadi blunder. Mbappe justru tidak suka dengan apa yang dilakukan Al-Khelaifi. Ini yang menjadikan hubungan mereka bukannya membaik malah kian rusak.

Mbappe akhirnya benar-benar memutuskan keluar dari PSG. Dia pun menyampaikan perpisahan tanpa ucapan terima kasih kepada Al-Khelaifi.

Setelah mengucapkan terima kasih dan berpamitan, Mbappe akan bergabung dengan Madrid musim depan. Meski belum ada informasi resmi, namun Mbappe sudah hampir dipastikan berseragam Los Blancos.