Bagikan:

JAKARTA - Ratu Felisha akan kembali mengisi salah satu film horor terbaru garapan rumah produksi BASE Entertainment berjudul Malam Pencabut Nyawa bersama Devano Danendra, Keisya Levronka hingga Mikha Hernan.

Dalam sebuah wawancara bersama VOI, Ratu menceritakan pengalamannya belajar bahasa Jawa demi perannya sebagai Sekar yang latar belakang lokasi syutingnya di Yogyakarta ini.

Ratu mengatakan kalau bukan sebuah perkara mudah untuk mengucapkan satu kata bahasa Jawa. Ia sampai harus mengulang-ngulang kata tersebut hingga ratusan kali agar terdengar natural.

"Lebih ke bahasa Jawanya nggak sih? Kita kayak cuma satu kata aja kalimat apa ya? Pokoknya cuma satu kata saja, merene gitu aja tuh, 'gue udah benar belum? Oke ulang', sampai 500 kali," kata Ratu Felisha di kantor VOI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 17 April.

Melihat hal ini, Keisya yang merupakan penyanyi kelahiran Malang, Jawa Timur mengaku menjadi salah satu orang yang mengajarkan cara mengucapkan dialog-dialog jawa ke pemain lainnya. Meski Keisya sendiri juga kesulitan karena bahasa jawa yang digunakan ialah Jawa Tengah.

"Sebisa aku, cuma karena jawanya ini, aku kan Jawa Timur, dari Malang nah ini kita backgroundnya Jogja, dan itu halus banget Jogja itu. Kalau aku tuh lebih kasar, kalau Jawa Tengah tuh lebih pelan ngomongnya, kalem," tutur Keisya Levronka.

"Jadi aku juga kadang-kadang bingung kayak si Mikha nanya, 'Ca ini gimana ca?', 'Aduh nggak ngerti, coba deh tanya yang lain'. Untungnya Mas Agusnya itu dari Jogja, Mas Tata juga dari Jogja jadi kita saling melengkapi satu sama lain," tambahnya.

Meski begitu, Ratu Felisha yang mengalami kesulitan dalam pelafalan bahasa jawa tidak malu untuk bertanya dan belajar dengan Keisya saat di lokasi syuting.

"Paling kayak gini doang, 'udah dapat belum nih Jawanya?', gue nanya approval dia (Keisya Levronka)," pungkas Ratu Felisha.