JAKARTA - Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al Khelaifi kembali mengecam proyek Liga Super Eropa. Pengusaha asal Qatar itu membuat perbandingan dengan tenis untuk menunjukkan bahwa liga tertutup tidak sportif.
Pada Selasa kemarin, A22, perusahaan yang mempromosikan Liga Super, menghadiri pertemuan di markas besar UEFA dengan Al Khelaifi dalam kapasitasnya sebagai presiden Asosiasi Klub Eropa, serta presiden UEFA Aleksander Ceferin, presiden La Liga Javier Tebas dan banyak perwakilan senior lainnya dari ECA, grup penggemar dan FIFPRO.
Laporan dari pertemuan itu menunjukkan bahwa kecaman tak kunjung usai untuk A22 dan Liga Super. Kemudian, dalam konvensi UEFA pada hari Rabu, presiden PSG itu mengambil kesempatan untuk menyampaikan beberapa pesan kepada A22.
“Sayangnya, seperti yang kita lihat kemarin di pertemuan kita dengan A22, mungkin akan menjadi A23 atau A24, merek baru setiap tahun, beberapa orang terus mencoba menulis ulang sejarah dan membagikan sepak bola dengan presentasi PR dan power-point,” kata Al Khelaifi dikutip Marca, Kamis.
“Sejujurnya, saya merasa sedih untuk mereka karena kemarin mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti sepak bola dan ekosistemnya."
Khelaifi lantas membandingkan sepak bola dengan tenis. Dalam hal ini, keberadaan Rafael Nadal dan Roger Federer tidak serta merta membuat pihak tertentu untuk membuat turnamen eksklusif yang hanya diisi para pemain terbaik.
BACA JUGA:
“Ini bukan karena mereka bermain bersama sepanjang waktu. Itu karena mereka bekerja sangat keras. Setiap pertandingan penting, apa pun peringkat yang mereka lawan," beber Khelaifi.
“Mereka tidak pernah meminta liga tertutup yang pesertanya cuma para pemain terbaik. Mereka membela keluarga tenis. Tolong jangan gunakan nama besar mereka untuk membenarkan kegagalan Anda."