JAKARTA - Bayern Munchen meminta maaf kepada presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, setelah suporter klub Jerman itu memajang spanduk yang menyerangnya secara pribadi selama pertandingan Liga Champions di Allianz Arena pada Rabu, 27 November 2024.
Spanduk itu mempertanyakan bagaimana Al-Khelaifi dari Qatar bisa menjadi pemilik PSG, Anggota Komite Eksekutif UEFA, Ketua Asosiasi Klub Eropa, dan pemegang hak siar televisi sebagai Ketua beIN.
Spanduk itu menyebut Al-Khelaifi sebagai "plutokrasi" (sistem politik yang dikuasai kaum kaya atau pemilik modal) dan menggunakan kata-kata umpatan.
"FC Bayern ingin meminta maaf ketika lawan dan perwakilannya di stadion merasa diserang secara pribadi dengan cara serta nada seperti ini, dan merasa tersinggung karenanya," kata Bayern dalam sebuah pernyataan.
"Klub ingin menegaskan bahwa spanduk-spanduk ini tidak diizinkan oleh FC Bayern dan tidak mencerminkan pendiriannya. Spanduk-spanduk ini tidak sesuai dengan hubungan baik dan lama antara kedua klub."
"Nada spanduk-spanduk ini juga bertentangan dengan gaya FC Bayern dan hubungan saling menghormati yang dimiliki klub dengan mitra-mitra internasionalnya," lanjut pernyataan tersebut.
BACA JUGA:
Al-Khelaifi yang berusia 51 tahun tidak populer di kalangan suporter Bayern Munchen karena pengaruhnya terhadap sepak bola Eropa sebagai Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA), Qatar Sports Investments (pemilik PSG), dan grup media milik negara Qatar, beIN. Ia juga bergabung Komite Eksekutif UEFA pada 2019.
Al-Khelaifi telah lama menjadi sorotan karena konflik kepentingan yang nyata akibat berbagai perannya.
ECA (Asosiasi Klub Eropa) memiliki pengaruh besar dalam membentuk sang format permainan dan strategi komersial turnamen Eropa. Sementara beIN adalah salah satu mitra siaran utama kompetisi tersebut.
Pada 2022, UEFA membiarkan Al-Khelaifi tidak dihukum meskipun mendapati PSG bersalah atas pelanggaran karena konfrontasi dengan ofisial pertandingan setelah kalah di Liga Champions.
Ada adegan panas yang melibatkan Al-Khelaifi dan Direktur Olahraga PSG saat itu, Leonardo, setelah kalah dari Real Madrid.
UEFA memberi sanksi kepada Leonardo, tetapi Al-Khelaifi dari sanksi tanpa alasan yang jelas.
Al-Khelaifi, mantan pemain tenis profesional, adalah teman lama emir Qatar yang berkuasa, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang berpengaruh dalam olahraga global.
Para penggemar Bayern Munchen telah lama memprotes kesepakatan sponsor klub mereka dengan Qatar, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Para suporter akhirnya mendapatkan apa yang mereka inginkan tahun lalu ketika kesepakatan sponsor jangka panjang Bayern Munchen dengan Qatar Airways tidak diperbarui.
Bayern Munchen mengalahkan PSG 1-0 berkat gol tunggal Kim Min-jae pada menit ke-38. Sementara Les Parisiens kesulitan di laga itu karena bermain dengan 10 orang setelah Ousmane Dembele dapat kartu kuning kedua pada menit ke-56.