Iwan Bule 'Jualan' di Depan Komisi III DPR, Proses Naturalisasi Shayne Pattynama Dilanjutkan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan pemaparan di depan Komisi III DPR terkait naturalisasi Shayne Pattynama. (Foto: Dok. PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi III DPR menyetujui proses naturalisasi Shayne Pattynama untuk terus dilanjutkan. Persetujuan ini diputuskan dalam Rapat Kerja yang digelar bersama Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Prof. Edward Omar Sharif Hiariej, di Gedung Nusantara II, Rabu, 9 November.

Dalam rapat tersebut, Ketum PSSI sukses menyakinkan para anggota Komisi III DPR untuk bisa memberikan "lampu hijau" agar proses naturalisasi calon pemain Timnas Indonesia itu dilanjutkan.

Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, menjelaskan, proses naturalisasi terhadap Shayne Pattynama ini atas permintaan pelatih Shin Tae-yong. Dia menyebut, ada kebutuhan di sektor belakang Timnas Indonesia.

"Sekarang umur 24 tahun artinya yang bersangkutan masih bisa bermain minimal 10 tahun lagi untuk membackup timnas kita," kata Iriawan dalam rapat tersebut, seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Rabu, 9 November 2022.

Shayne yang lahir di Lelystad, Belanda pada tanggal 11 Agustus 1998, saat ini bermain untuk klub asal Norwegia, Viking FK. Sang pemain tercatat juga pernah berlatih di akademi Ajax dan Utrecht.

Calon pemain Timnas Indonesia itu pernah mendapatkan penghargaan di Liga U-17 bersama tim akademi Utrecht.

Shayne mendapatkan darah Indonesia dari sang ayah. Diketahui, ayahnya merupakan keturunan Maluku yang lahir di Semarang.

"Yang bersangkutan memiliki darah keturunan Indonesia dari Maluku, ayahnya lahir di kota Semarang Jawa Tengah. Garisnya langsung dari ayah ke anak," ungkap Iwan Bule.

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali kembali menegaskan, naturalisasi Shayne untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Dia mengingatkan PSSI untuk tetap mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.

"Kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan," kata Menpora.

"Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek," tandas pria asal Gorontalo itu.