JAKARTA - Petinju Rusia, Dmitry Bivol sukses mengalahkan Gilberto "Zurdo" Ramirez sekaligus mempertahankan gelar dunia semi-lengkap WBA pada Sabtu malam. Dengan kemenangan ini, nama Saul "Canel"o Alvarez kembali muncul sebagai lawan berikutnya.
Pada Mei tahun ini, Bivol mengalahkan Canelo dengan keputusan bulat dan sejak itu ada pembicaraan tentang pertandingan ulang untuk bulan September. Tetapi, Canelo punya rencana lain dan justru menghadapi Gennady Golovkin untuk ketiga kalinya, yang kemudian dia kalahkan.
Sebelum pertarungan melawan Zurdo, Bivol berkomentar bahwa dia tidak tertarik pada pertandingan ulang dengan Canelo. Meskipun pertarungan itu akan memberinya banyak uang, pentinju Rusia itu tidak peduli dengan dolar. Dia menginginkan warisan sejarah, dia ingin menyapu divisi 175 pon.
"Uang itu bagus, tapi saya pikir warisan lebih bagus," katanya kepada Marca, Senin. "Saya suka uang, semua orang suka uang, tetapi uang bukanlah tujuan utama saya dalam tinju. Saya ingin membuat sejarah. Jika saya hanya memikirkan uang, saya tidak akan pernah sampai sejauh ini."
Oke, menginginkan warisan olahraga itu bagus, tetapi para penggemar ingin dia menghadapi Canelo lagi, mereka ingin dia mengalahkannya lagi.
BACA JUGA:
Pertarungan itu akan menghasilkan banyak uang, dan itu karena orang-orang ingin melihatnya. Dengan kemenangan Bivol melawan Zurdo, ia menjadi salah satu petarung pound-for-pound terbaik di dunia.
Dan dengan kemenangan Canelo melawan Golovkin, petinju Meksiko itu juga membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung terbaik di planet ini.
Jika Bivol ingin menambah isi dompetnya, tetapi di atas semua warisannya, dia harus menghadapi Canelo dan membuktikan bahwa kemenangan pertamanya bukanlah sebuah kebetulan.