Kata Mourinho Soal Kesuksesan Benzema Raih Ballon d'Or: Saya Keras Kepadanya
Jose Mourinho (Instagram @officialasroma)

Bagikan:

JAKARTA - Benzema memenangkan penghargaan Ballon d'Or pertamanya pada Senin kemarin, setelah memimpin Real Madrid merebut trofi Liga Champions, La Liga Santander, Supercopa de Espana dan Piala Super UEFA.

Salah satu orang yang memainkan peran penting dalam karier Benzema di Real Madrid adalah Jose Mourinho, yang melatih Los Blancos selama tiga musim antara 2010 dan 2013.

"Karim adalah orang yang hebat, seorang pria tim," kata Mourinho kepada L'Equipe, mengingat kembali saat-saat bersama.

"Dia tidak terobsesi dengan dirinya sendiri, dia tidak terobsesi dengan Ballon d'Or, dia bukan orang yang terobsesi untuk mencetak lebih banyak gol daripada A, B atau C.

“Dia hanya seorang pria tim yang melakukan banyak hal, jadi Ballon d'Or menjadi konsekuensi alami. Saya pikir dia pria yang terobsesi dengan timnya.

"Ballon d'Or-nya adalah konsekuensi alami dari perkembangannya yang luar biasa, bukan hasil dari obsesi pribadi."

Mourinho mengakui bahwa dia terus mendorong batas Benzema karena dia percaya pada potensi pemainnya dan ingin membantunya berkembang.

"Ketika saya menjadi pelatihnya, dia adalah pemain yang sangat berbakat, mencari identitasnya sebagai pemain level tertinggi, dengan ambisi yang tepat dan kondisi fisik yang tepat," tambah Mourinho.

"Saya ingin dia tumbuh secepat mungkin dan saya keras padanya.

"Saya mengoreksinya dalam setiap detail kecil, sedikit ekstra kilo dan sedikit terlambat dalam latihan.

"Saya tidak tahu apakah saya memengaruhi perkembangannya, hanya dia yang tahu, tetapi karakternya yang sangat kuat memungkinkan dia untuk berkembang.

“Saya sangat senang untuknya. Selama empat atau lima tahun terakhir dia telah menjadi seorang pria, pemimpin di saat-saat penting untuk membuat sejarah.

"Dia adalah pesepak bola fenomenal di puncak potensinya, secara fisik, mental, dan taktik."

Mourinho kemudian memuji keserbagunaan Benzema dan menjelaskan atribut mana yang membuat pemain Prancis itu istimewa dibandingkan dengan pemain kelas dunia lainnya.

"Karim adalah pemain serba bisa," kata Mourinho.

“Jika ada tiga Karims di tim besar, mereka semua akan bermain: satu akan menjadi striker, yang lain seorang pemimpin, yang terakhir akan bermain di sayap kiri.

"Saya sangat senang karena terkadang Ballon d'Or hanya mengakui bakat murni.

“Yang ini memahkotai bakat individu dan seorang pria yang selalu membela esensi sepak bola: kolektif.”