Bagikan:

JAKARTA - Para penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan langsung Piala Dunia 2022 di Qatar, berpotensi menghadapi kekacauan dalam perjalanan mereka.

Isu ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa bandara utama Qatar "belum siap" untuk melayani 1.600 penerbangan per hari. Padahal, saat pesta sepak bola dunia nanti, para pendukung akan berduyun-duyun datang dari seluruh penjuru

The Mail mengklaim kekurangan pekerja di Hamad International telah menimbulkan masalah keamanan jelang turnamen yang akan dimulai pada November. Para staf sudah berjuang untuk menangani 700 penerbangan per hari.

Sumber dari dalam mengatakan, ada ketakutan mereka yang bekerja di kontrol lalu lintas udara terbengkalai. Seorang pejabat bahkan mengklaim bandara itu berada "pada titik krisis" karena jumlah penumpang yang datang dan pergi akan bertambah dua kali lipat pada saat Piala Dunia 2022 nanti.

Butuh perjuangan untuk merekrut pekerja baru, banyak pekerjaan diberikan "tanpa pernah menyelesaikan pelatihan yang diperlukan." Sementara bagi mereka yang sudah dipekerjakan, telah mendapat peringatan dari pemerintah bahwa akan ada tindakan tegas jika terbukti melakukan "sabotase".

Banyak yang memprediksi, bakal ada banyak penerbangan yang tertunda. Sementara yang lainnya bisa saja dialihkan ke Dubai, dengan memakan waktu berkendara enam setengah jam.

Kabarnya, banyak staf telah dilarang meninggalkan pos mereka setelah diberi tahu bahwa mereka akan "dimonitor secara ketat" oleh para bos atau perwakilan mereka.

Sebuah memo yang bocor, menyebut staf yang diyakini tidak sepenuhnya termotivasi menuju kesuksesan dan juga memotivasi orang lain untuk tidak mengambil bagian dalam penyuksesan Piala Dunia 2022 dianggap memiliki agenda tersembunyi untuk menyabotase rencana negara.

Menanggapi klaim tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil Qatar mengatakan, "Pengendalian lalu lintas udara QCAA beroperasi dengan standar internasional tertinggi dan mengambil tanggung jawabnya dengan sangat serius."

“Tujuan utama kami adalah untuk memastikan arus lalu lintas udara yang aman dan cepat serta meningkatkan perjalanan penumpang untuk semua. Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas selama Piala Dunia, Pemerintah Qatar telah meningkatkan sistem kontrol lalu lintasnya dan menjalankan rencana cermat yang disusun jauh sebelum menjadi tuan rumah acara tersebut."

"Pengendali lalu lintas udara menjalani pelatihan dan pemeriksaan berkelanjutan sesuai persyaratan internasional. Sistem manajemen pelatihan dan keselamatan QCAA memenuhi dan melampaui standar yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan kami telah berhasil diaudit dengan standar tersebut," pungkas mereka.