JAKARTA - Pelatih Manchester United (MU), Eric Ten Hag membeberkan alasan mengapa ia tak menurunkan Cristiano Ronaldo saat duel kontra Manchester City. Pelatih asal Jerman itu mengaku sengaja tak memainkan Ronaldo demi melindungi sang bintang dari rasa malu.
Dalam derbi Manchester yang berlangsung di Stadion Etihad, Minggu 2 Oktober malam WIB, MU selaku tim tamu kalah 3-6 dari The Citizens. Bahkan saat turun minum, Setan merah sudah tertinggal 0-4 dari tuan rumah.
Skor besar City di awal babak tidak lepas dari performa Erling Haaland yang tampil luar biasa dengan hat-trick sepanjang laga. Di sisi lain, saat Haaland mencetak tiga gol hingga awal babak kedua, Ronaldo hanya menonton timnya dari pinggir lapangan dengan wajah resah.
Keadaan inilah yang membuat Ten Hag urung memasukan Ronaldo di menit lanjutan babak kedua. Sang pelatih melakukan itu demi melindungi Ronaldo dari rasa malu.
“Saya tidak akan membawanya masuk karena kami tertinggal. (Keputusan) itu untuk menghormati Cristiano (Ronaldo), untuk karier besarnya,” kata Ten Hag dikutip dari Sky Sport, Senin.
Mengomentari hasil akhir yang pahit, Ten Hag lagi-lagi menyoroti performa apik Haaland. Ia menyebut awalnya sudah menyusun taktik terbaik di laga ini, tapi pasukannya lengah sejak menit pertama.
“Rencana awalnya adalah untuk menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri, tetapi kami tidak melakukannya sejak menit pertama,” kata Ten Hag.
“Kami meninggalkan Haaland dan kami tidak ketat dalam menjaganya hingga semua ini terjadi,” lanjut sang pelatih.
BACA JUGA:
Menurut Ten Hag pasukan Setan Merah tidak bisa memenangkan pertandingan karena kurangnya kepercayaan diri. Ten Hag menyayangkan itu karena merasa MU bisa bertindak jauh lebih berani dibandingkan ketika melawan City.
“Kami sedang dalam proses dan saya tahu sebelumnya bahwa tim besar seperti City, ketika Anda tidak bagus, Anda akan dipukul dan kami tidak bagus. Kami tidak mengikuti aturan dan prinsip cara kami bermain dan Anda akan dikalahkan," tegasnya.
Dalam pertandingan sarat gengsi yang justru memilukan bagi MU, para penggemar juga menunjukan sikap antipati pada tim kesayangan mereka. Mereka memilih untuk meninggalkan stadion pada babak pertama demi menghindari perasaan malu sepanjang 45 menit pertama yang traumatis.