Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, PSSI Pastikan Panpel dan Arema Malang Bakal Disanksi Berat
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya yang menyebabkan setidaknya 125 orang meninggal dunia. (Antara/H Prabowo)

Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan Arema Malang dan Panita Pelaksana (Panpel) laga Arema kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan bakal disanksi berat.

Diketahui sebanyak 125 orang tewas dalam tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai Arema Malang mengalami kekalahan saat melawan Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober

"Sanksi berat menunggu Arema Malang begitu juga dengan panpelnya karena kejadian ini kejadian luar biasa dan sangat luar biasa," kata Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 2 Oktober, sekiranya siang hari.

Saat ditanya soal kapasitas penonton yang melebihi kemampuan stadion, Yunus menuturkan masih menunggu penyelidikan dari tim investigasi yang berada di Malang, Jawa Timur. 

Seperti diketahui beredar informasi dalam laga Arema kontra Persebaya, panitia pelaksana mencetak tiket di luar kapasitas. Pasalnya tiket yang dicetak sebanyak 40 ribu, sedangkan kapasitas stadion hanya 32 ribu kursi penonton.

"Karena ini menyangkut angka dan administrasi, kita tunggu dari tim investigasi dan tentu itu juga yang sangat diprioritaskan untuk diinvestigasi," tutupnya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah setelah Arema mengalami kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2022, di Stadion Kanjuruhan. Sejumlah oknum suporter yang kecewa menerobos masuk ke lapangan.

Akibatnya, situasi menjadi tidak terkendali. Polisi pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun, hal itu justru semakin memparah. Massa menjadi panik karena kandungan gas air mata yang menyakiti tubuh. 

Alhasil banyak orang yang tewas akibat terinjak-injak hingga lemas akibat gas air mata.