Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR Fadli Zon mengomentari aparat yang bertindak represif mengamankan pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam putaran Liga 1 2022/2023 pada Sabtu 1 Oktober. Laga itu berujung tragedi ratusan jiwa meninggal dunia.

Menurut Fadli, aparat bertindak tidak sesuai prosedur mengatasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang diiringi tembakan gas air oleh kepolisian ke tribun penonton.

"Brutal dan jauh dari profesional," tulis politikus Partai Gerindra itu dalam akun Twitternya, @fadlizon, Senin 3 Oktober.

Fadli mengatakannya berkaitan dengan video yang beredar di media sosial memperlihatkan aparat berpakaian loreng menendang dari belakang suporter sepak bola yang menghadap tribun penonton di bibir lapangan. Kala itu hanya pendukung Arema FC tanpa suporter tamu di dalam Stadion Kanjuruhan.

Video itu memperlihatkan dengan jelas suporter yang mendapat perlakuan represif aparat terjungkal setelah ditendang dari belakang.

Sebelumnya, PSSI memastikan Arema FC dan Panita Pelaksana (Panpel) laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan itu bakal disanksi berat.

Diketahui sebanyak 125 orang tewas dalam tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan tersebut pada Sabtu, 1 Oktober

"Sanksi berat menunggu Arema Malang begitu juga dengan panpelnya karena kejadian ini kejadian luar biasa dan sangat luar biasa," kata Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 2 Oktober.

Saat ditanya soal kapasitas penonton yang melebihi kemampuan stadion, Yunus menuturkan masih menunggu penyelidikan dari tim investigasi yang berada di Malang, Jawa Timur.

"Karena ini menyangkut angka dan administrasi, kita tunggu dari tim investigasi dan tentu itu juga yang sangat diprioritaskan untuk diinvestigasi," tandasnya.