Bagikan:

JAKARTA - Legenda Liverpool Graeme Sourness membela superstar Manchester United Cristiano Ronaldo untuk wawancara kontroversialnya baru-baru ini yang dikecam banyak orang.

Mantan pemain dan pelatih The Reds itu mengatakan, wajar jika Ronaldo berbicara seperti itu. Ia menilai MU atau Erik ten Hag sepertinya tidak memenuhi janji mereka sehingga CR7 berani buka suara.

"Tentu saja, ada pembicaraan antara dua orang. Dua orang meninggalkan ruangan dengan satu pemahaman dan seseorang tidak menepati janjinya," ujar Sourness dilansir dari Talksport, Selasa, 15 November 2022.

Dalam wawancara itu Ronaldo mengungkapkan klub dan manajer asal Belanda serta beberapa orang di dalam klub ingin mendepaknya. Selain itu, ia juga menyoroti minimnya perubahan di Old Trafford semenjak ditinggal Sir Alex Ferguson.

Ronaldo bahkan berani mengatakan dirinya tidak menghormati Erik ten Hag karena mantan juru taktik Ajax Amsterdam itu sama sekali tidak menghormatinya. Pernyataan ini dianggap memperjelas Ten Hag pasti pernah menjanjikan sesuatu ke Ronaldo yang tidak ditepatinya.

"Ini adalah pemain yang bisa dibilang di mata banyak orang adalah pemain terhebat yang pernah menendang bola. Saya pikir dia telah diberi tahu sebuah cerita dan kemudian manajer tidak memenuhinya," kata Sourness.

Lebih lanjut Sourness menilai pernyataan Ten Hag kerap kali memang kontradiktif. Contohnya manajer 52 tahun itu tidak memasukkan Ronaldo saat Manchester United kalah 3-6 dari Manchester City.

Usai pertandingan itu Ten Hag mengatakan ia tidak memasukkan Ronaldo di laga untuk menghormati karier hebat pemain Portugal tersebut. Namun, beberapa minggu kemudian, Ten Hag justru menginginkan Ronaldo tampil di lapangan melawan Tottenham Hotspur saat laga normal tersisa dua menit.

"Kemudian Anda melihat apa yang disebut kesepakatan ini. Dia tidak memasukkannya melawan City, tapi beberapa minggu kemudian ia ingin memasukkan Ronaldo saat laga tersisa dua menit," katanya.

Wawancara dengan Piers Morgan ini memperkuat spekulasi terkait masa depan Ronaldo. Pemain berusia 37 tahun itu kemungkinan sudah sangat muak di Manchester sehingga ingin meninggalkan klub pasca Piala Dunia 2022 di Qatar.