Jelang MotoGP Thailand, Aleix Espargaro Beri Peringatan untuk Aprilia karena Tak Mau Buang Peluang Lagi
Pebalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro. (Dok. Situs resmi MotoGP)

Bagikan:

JAKARTA - Pebalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, memberikan peringatan kepada timnya. Dia tak ingin kesalahan pada balapan MotoGP Jepang, akhir pekan kemarin, tak terulang di Thailand, akhir pekan ini.

Pada balapan di Sirkuit Motegi, Espargaro harus mengawali balapan dari pit meskipun saat kualifikasi merebut posisi keenam.

Itu karena kendala elektronik pada motornya seusai pemanasan. Motornya macet di mode "eco" karena mekanik Aprilia lupa mematikan mode "engine mapping" yang menghemat bahan bakar itu.

Dengan motor yang tak dapat melaju kencang, Espargaro harus kembali ke garasi, berganti ke motor cadangan, dan start dari jalur pit.

Pada akhirnya dia finis di posisi 16, di luar zona poin, karena motor keduanya tidak dilengkapi ban yang pas dengan kondisi trek.

"Saya marah setelah balapan itu, bukan hanya karena kesalahan itu tapi bagaimana balapan itu berjalan," kata Espargaro, seperti dilansir dari Antara.

"Sangat aneh karena pebalap peringkat satu dan kedua dalam klasemen hanya bertarung untuk posisi kedelapan. Fabio dan Pecco sangat cepat di setiap sirkuit dan cukup mengejutkan melihat mereka bertarung untuk posisi delapan. Itu kesempatan yang baik untuk meraup sejumlah poin," kata Espargaro dalam keterangan resmi MotoGP.

Di Tokyo, Espargaro telah berbicara kepada timnya dan memastikan kesalahan di Motegi tidak akan terulang lagi.

"Kami menggunakan kesalahan itu untuk menganalisis semuanya, mencoba untuk tidak membuat kesalahan, mencoba memperbaiki prosedur dan melihat di mana kami bisa lebih baik," tutur pebalap asal Spanyol itu.

"Masalah itu tidak terlihat sesederhana itu, jadi semua tim saya sangat kecewa dan saya mencoba mengatakan kepada mereka, 'itu kesalahan manusia, bisa terjadi kapan saja, dan ini adalah balapan,' jadi saya sudah melupakan itu dan sangat positif untuk akhir pekan selanjutnya," lanjutnya lagi.

Berjarak 25 poin dari Quartararo dan tujuh poin dari Bagnaia, Espargaro memandang perebutan gelar juara dunia masih terbuka lebar dengan empat balapan tersisa.

"Tapi, 25 poin tidak banyak. Level MotoGP saat ini sangat tinggi. Di masa lalu, pemuncak klasemen saat menjalani hari yang buruk, bisa finis kedua, ketiga atau keempat."

"Sekarang, apabila Anda mendapat hari buruk, Anda bisa finis di luar 10 besar. Jadi, semuanya masih terbuka dan saya masih yakin dengan opsi yang saya miliki," pungkas Espargaro​​​​​.