Jelang MotoGP Malaysia 2022, Aprilia Masih Belum Menyerah dalam Perebutan Gelar Juara
Aleix Espargaro (Instagram.com/@aprilia)

Bagikan:

JAKARTA - Tim pabrikan Aprilia Racing mengungkap semangat besar menjelang MotoGP Malaysia 2022 akhir pekan nanti. Meski tinggal beberapa seri tersisa, tapi mereka masih belum menyerah dalam perebutan gelar juara.

Hal ini diungkap Massimo Rivola, Manajer Aprilia Racing yang menyebut timnya harus tetap punya tekad untuk bertarung semaksimal mungkin di Sirkuit Sepang.

Dilansir dari Corsedimoto, Rabu, Aleix Espargaro jadi pebalap andalan Aprilia untuk merebut gelar juara MotoGP 2022. Namun, ia justru tampil kurang maksimal pada tiga seri terakhir yang berlangsung di Jepang, Thailand, dan Australia.

Pada balapan terakhir di Sirkuit Philip Island, Australia, Espargaro hanya mendapat tujuh poin dari finisnya di urutan kesembilan. Padahal, jika masuk tiga tercepat, Espargaro bisa mengejar Fabio Quartararo di puncak klasemen yang saat itu gagal finis.

Kesempatan emas itu tak bisa dimanfaatkan Espargaro dan malah jadi peluang bagi Francesco Bagnaia. Rider Ducati itu finish ketiga dan membuatnya mampu menggeser Fabio Quartararo di puncak klasemen.

Kini, untuk bisa menggeser Bagnaia di puncak, Espargaro perlu mengejar selisih 27 poin. Dengan dua balapan tersisa, peluangnya untuk merebut tempat utama itu masih ada meski cukup sulit.

Kendati demikian, Massimo Rivola ingin Aleix Espargaro dan Aprilia mengakhiri musim sebagai juara karena tak mau sekadar menerima pujian menjalani musim yang baik saja.

Oleh karena itu, sang bos meminta anak buahnya siap bertarung dalam balapan selanjutnya di MotoGP Malaysia 2022. Target itu demi membuka peluang juara mereka tetap terjaga hingga balapan terakhir di Valencia.

“Saya tidak peduli dengan yang sudah terjadi di musim ini, di sini kami ingin bermain di kejuaraan sampai akhir, kami di sini bukan hanya untuk mengatakan ‘musim yang bagus, musim yang bagus’,” kata Massimo Rivola dilansir dari Corsedimoto.

“Kami harus pergi ke Malaysia dengan pisau di antara gigi kami. Tetapi pertama-tama kami harus memahami apa yang terjadi di sana, yang tidak diperbolehkan di trek itu karena kami kehilangan poin penting hari ini (di Australia),” tegasnya.