JAKARTA — Mantan gelandang Ajax Amsterdam dan Real Madrid Rafael van der Vaart menyuruh Hakim Ziyech meninggalkan Chelsea karena kurangnya waktu bermain.
Ziyech bergabung dengan The Blues dari Ajax pada jendela transfer musim panas 2020 lalu. Namun, ia kesulitan bersinar karena waktu bermainnya yang sangat terbatas.
"Dia memang tidak murah senyum, tetapi saat ini bisa dilihat dari segala hal bahwa dia tidak menjalani waktu yang menyenangkan," ujar van der Vaart dilansir Metro, Jumat.
"Saya harap dia pergi ke klub di mana dia bisa bermain dan tidak memikirkan hal lain. Ziyech adalah anak laki-laki yang selalu harus bermain ketika Anda mendapatkannya," tambah dia.
Ziyech tidak masuk dalam rencana tim ketika Chelsea ditukangi oleh Thomas Tuchel. Di bawah asuhan pelatih Jerman itu pemain 29 tahun ini cuma bermain sebanyak 68 kali.
Itu pun mayoritas ia turun sebagai pemain pengganti. Total menit bermain Ziyech di era Tuchel adalah 3.558 menit atau rata-rata 52 menit saja per pertandingan.
"Ketika Anda mendapatkan pemain, Anda membelinya tidak hanya karena kualitas sepak bola yang dimiliki, tetapi juga tentu bagaimana si pemain itu," ujar van der Vaart.
BACA JUGA:
Meskipun saat ini Tuchel sudah dipecat, masa depan Ziyech di bawah pelatih baru The Blues Graham Potter belum juga pasti.
Juru taktik anyar cuma memasang Ziyech sebagai pemain pengganti saat Chelsea bermain imbang 1-1 di Liga Champions UEFA melawan Red Bull Salzburg pada Rabu, 14 September malam.
Ketika itu Ziyech dimasukkan saat laga tersebut tersisa delapan menit saja. Total pemain timnas Maroko itu baru bermain 168 menit bagi The Blues di semua kompetisi musim ini.