Bagikan:

JAKARTA - Chelsea resmi memecat Thomas Tuchel dari kursi pelatih pada Rabu, 7 September sore WIB. Tak butuh waktu lama, nama pelatih Brighton & Hove Albion, Graham Potter langsung menggema jadi calon kuat pelatih baru The Blues.

Dilansir dari Metro, pelatih asal Inggris berusia 47 tahun Potter telah menukangi Brighton sejak 2019 lalu. Di bawah asuhannya, Brighton bisa tetap tampil atraktif meski berstatus tim papan bawah.

Di tangan Potter, The Seagulls bukan cuma jadi tim yang jago bertahan tapi juga bisa menunjukkan permainan menyerang yang memukau di beberapa kesempatan.

Di musim lalu, Potter bisa mengantarkan Brighton finis di posisi kesembilan kompetisi Liga Premier. Sementara di awal musim ini, Brighton duduk manis di peringkat keempat klasemen sementara.

Brighton mengoleksi 13 poin dari enam laga yang telah dilakoni. Tim yang bermarkas di Stadion Falmer itu hanya terpaut dua poin dari Arsenal yang menempati puncak klasemen.

Kinerja yang bagus bersama Brighton inilah yang membuat Potter bahkan juga sempat digadang-gadang cocok menjadi pelatih masa depan timnas Inggris. Dengan kemampuannya, Potter dianggap sudah layak menukangi The Three Lions.

Terbaru, Potter malah menjadi kandidat favorit pengganti Tuchel yang baru saja dipecat Chelsea. Latar belakang pemecatan Tuchel sendiri karena rentetan hasil buruk yang diraih pelatih asal Jerman itu.

Selama satu setengah musim di Chelsea, Tuchel terbilang sukses. Ia bahkan mampu membawa tim London Barat meraih gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Tapi, di awal musim ini nasib Tuchel justru berbalik karena hasil tak memuaskan di awal penampilan Liga Champions.