Bagikan:

JAKARTA - Chelsea akhirnya mengambil langkah tegas. The Blues resmi memecat Graham Potter dan menunjuk Bruno Saltor sebagai pengganti sementara.

Langkah Chelsea ini sudah bisa diprediksi. Petinggi Chelsea dkabarkan sudah habis kesabaran setelah melihat timnya menelan kekalahan di kandang dari Aston Villa dengan skor 0-2.

"Chelsea FC mengumumkan bahwa Graham Potter telah meninggalkan klub. Graham telah setuju untuk berkolaborasi dengan klub untuk memfasilitasi transisi yang lancar," demikian dilansir dari laman resmi klub.

Mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu direkrut Chelsea pada 8 September tahun lalu untuk menggantikan posisi Thomas Tuchel.

Selama kurang lebih tujuh bulan menukangi The Blues, total Potter melakoni 31 pertandingan dengan statistik 12 kemenangan, delapan hasil imbang, 11 kekalahan, mencetak 33 gol, dan kemasukan 31 gol.

Walaupun sanggup membawa klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu melaju di babak delapan besar Liga Champions, Potter dinilai gagal membawa skuad mewah Chelsea melangkah lebih jauh.

"Selama berada di klub, Graham telah membawa kami ke perempat final Liga Champions, di mana kami akan menghadapi Real Madrid Chelsea ingin berterima kasih kepada Graham atas semua upaya dan kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya," demikian pernyataan klub seperti dikutip Antara, Senin, 3 April.

"Atas nama semua orang di klub, kami ingin berterima kasih dengan tulus kepada Graham atas kontribusinya untuk Chelsea. Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan sebagai pribadi," lanjut pernyataan tersebut.

Sementara itu, Leicester City juga menyatakan telah resmi berpisah dengan Brendan Rodgers. Langkah ini diambil demi menyelamatkan klub dari jeratan degradsi.

The Foxes jatuh ke zona degradasi setelah menelan kekalahan 1-2 lawan Crystal Palace pada Sabtu lalu. Kekalahan ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan mereka menjadi enam pertandingan.

"Leicester City Football Club telah mencapai kesepakatan bersama dengan Brendan Rodgers untuk meninggalkan klub setelah empat tahun menjabat sebagai manajer tim utama," tulis klub Inggris di akun Twitter mereka.

Petinggi klub, Aiyawatt Srivaddhanaprabha mengatakan keputusan itu harus diambil demi mempertahankan status mereka untuk tetap berada di kompetisi tertinggi di Inggris itu.

"Kinerja dan hasil selama musim ini berada di bawah harapan kami bersama. Sudah menjadi keyakinan kami bahwa kesinambungan dan stabilitas akan menjadi kunci untuk mengoreksi arah kami, terutama mengingat pencapaian kami sebelumnya di bawah pelatih Brendan," kata ketua klub Aiyawatt Srivaddhanaprabha yang dikutip dari AFP via Antara.

"Sayangnya, peningkatan yang diinginkan belum muncul dan dengan 10 pertandingan tersisa musim ini, dewan klub terpaksa mengambil tindakan alternatif agar tetap bertahan di Liga Premier Inggris," tambahnya.