CONMEBOL: Demi Sejarah, Piala Dunia 2030 Harus Diadakan di Amerika Selatan
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) dan President CONMEBOl Alejandro Dominguez berbicara dalam sebuah konfrensi pers di markas CONMEBOL di Luque, Paraguay pada 30 Maret 2023. (Dok ANTARA/AFP)

Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggaraan Piala Dunia 2030 akan bertepatan dengan perayaan satu abad kompetisi tersebut. Atas dasar ini, Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) mengatakan bahwa Piala Dunia 2030 harus dihelat di Amerika Selatan. 

Presiden CONMEBOL Alejandro Dominguez meminta FIFA agar tidak membuat keputusan yang salah dan menunjuk Amerika Selatan sebagai tuan rumah perayaan 100 tahun Piala Dunia.

"Jangan membuat kesalahan sama saat Athena tidak dapat menggelar Olimpiade 1996 (perayaan 100 tahun Olimpiade). Kita harus menyelenggarakan Piala Dunia Seratus Tahun di sini, untuk menghormati sejarah," kata Dominguez dikutip dari AFP, Sabtu.

"Presiden FIFA Gianni Infantino, saya ingin meminta kepada Anda untuk menemukan cara merayakan 100 tahun Piala Dunia di Amerika Selatan. Ini bukan Piala Dunia 2030, tapi Piala Centenario," katanya menambahkan.

Ajang Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930 di negara Amerika Selatan,yaitu Uruguay, yang diikuti oleh 13 negara dan dimenangkan oleh tim tuan rumah.

CONMEBOL telah resmi meluncurkan bidding dengan slogan "Juntos" (bersama) dan mengajukan Argentina, Uruguay, Paraguay, dan Chile sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.

Mereka harus bersaing dengan trio Portugal, Spanyol, dan Maroko untuk menggelar Piala Dunia 2030.

FIFA akan mengevaluasi tawaran yang telah dibuat dan membuat daftar kandidat sebelum tuan rumah dipilih dalam pemungutan suara anggota di kongresnya. FIFA mengatakan pemungutan suara kemungkinan akan dilakukan