Gaung Copa America 2021 yang Senyap di Tengah Jepitan Kontroversi dan COVID-19
Ilustrasi Copa America 2021 (Twitter @conmebolmedia)

Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggaraan Euro 2020 maupun Copa America 2020 sama-sama dimundurkan akibat badai pandemi COVID-19. Namun, ketika waktunya tiba, gaung dua kompetisi beda benua ini tidak pernah sama.

Copa America awalnya hendak digelar dari 12 Juni sampai 12 Juli 2020 di Argentina dan Kolombia. Namun, pada 17 Maret 2020, badan sepak bola Amerika Latin atau CONMEBOL mengumumkan Copa dimundurkan ke 2021 karena terjangan pandemi. Keputusan UEFA dalam memundurkan Euro 2020 ke 2021 menjadi rujukan CONMEBOL.

Menggelar turnamen ini di dua negara adalah baru kali ini ditempuh. Kalau UEFA menggelar Euro 2020 di belasan kota di belasan negara di Benua Biru berkaitan dengan alasan jelas demi memperingati 60 tahun turnamen kontinental ini, maka alasan CONMEBOL menggelar Copa di dua negara adalah semata politis.

Melansir Antara, Selasa, 8 Juni, Argentina berusaha menjadi tuan rumah karena ingin menjadikan turnamen ini sebagai ajang mempromosikan tekad tuan rumah bersama Piala Dunia 2030 bersama Uruguay, Paraguay dan Chile. Mengingat Uruguay kekurangan venue, Argentina yang lebih kaya dengan stadion-stadion representatif digandeng Uruguay.

Ambisi ini didasari oleh keinginan memperingati 100 tahun Piala Dunia yang memang pertama kali diadakan di Amerika Latin, tepatnya di Uruguay pada 1930.

Tapi keinginan Argentina menjadi tuan rumah Copa membuat Kolombia tidak senang. Seharusnya 2020 adalah giliran Kolombia menjadi tuan rumah Copa yang biasa diadakan bergilir.

CONMEBOL kemudian menengahi. Copa America pun diputuskan dituanrumahi bersama oleh Argentina dan Kolombia.

Selesai masalah itu, datang pandemi. Yang satu ini malah menciptakan perubahan besar yang membuat pusing CONMEBOL.

Kontroversi Bolsonaro dan Amerika Serikat

Ternyata, pandemi bukan satu-satunya masalah. Krisis politik yang memicu gelombang protes terhadap Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez memaksa CONMEBOL mencoret Kolombia dari tuan rumah Copa America pada 20 Mei 2021.

Argentina juga dihadapkan kepada masalah, yakni terus melonjaknya kasus infeksi COVID-19. Di negeri berpenduduk 44.9 juta orang ini, tiga juta orang terpapar COVID-19 dan 68.000 di antaranya meninggal dunia.

CONMEBOL pun akhirnya juga mencoret Argentina dari tuan rumah Copa pada 30 Mei 2021. Keputusan ini diambil hanya dua pekan sebelum kick-off Copa America 2020.

CONMEBOL kebingungan. Negara manakah gerangan yang mesti menjadi tuan rumah Copa America 2021 ini?

Tak ada yang bisa dianggap siap kecuali Brasil. Chile mungkin bisa tapi menyelenggarakan secara penuh 28 pertandingan Copa Amerika terlalu berat bagi mereka.

Akhirnya pilihan jatuh ke tangan Brasil yang menjadi tuan rumah edisi 2019 dan juara bertahan, sekalipun  kasus infeksi di sini jauh lebih buruk dari Argentina, bahkan Brasil pernah menjadi episentrum pandemi global.

Sebenarnya Amerika Serikat menjadi pilihan dan bersedia menggelar turnamen ini. Masalahnya, AS yang ada di bagian utara benua ini bukan peserta Copa America, ditentang CONMEBOL karena federasi sepak bola Amerika Selatan ini berseteru dengan rekannya federasi sepak bola Amerika utara, tengah dan Karibia atau CONCACAF sejak menggelar turnamen besar benua Amerika pada 2016.

Brasil juga dipilih karena presiden mereka, Jair Bolsonaro, menawarkan diri menjadi tuan rumah Copa, sekali pun ditentang bagian besar rakyatnya.

Bolsonaro yang memiliki motif politik mengatakan Rio de Janeiro, Brasilia, Goiania dan Cuiaba akan menjadi tuan rumah semua pertandingan Copa America 2021.

Ironisnya, sebagian besar rakyat Brasil yang belum hilang ingatannya dari malapetaka COVID-19 yang sudah merenggut 470 ribu nyawa penduduknya dan sekaligus menulari 16,9 juta orang, menentang keputusan Bolsonaro itu.

Bolsonaro malah dituding menghina mereka yang menjadi korban COVID-19. Kritik juga dialamatkan kepada otoritas sepak bola Brasil, salah satunya mantan pemain Walter Casagrande. “Sejak awal pandemi, para pemimpin sepak bola Brasil hanya memikirkan diri sendiri dan uang,” kata Casagrande.

Casemiro Menentang Copa America 2021

Ironisnya, komunitas sepak bola Brasil sendiri mengkritik keputusan menjadi tuan rumah Copa America, termasuk sejumlah bintang yang bahkan mengancam memboikot turnamen ini. Pemain Brasil Casemiro yang paling vokal mengkritik Copa di Brasil itu.

Casemiro berkata, "Bukan cuma saya (yang menentang Copa America 2021), bukan hanya pemain-pemain yang bermain di Eropa. Semua orang menentangnya, termasuk Tite (pelatih timnas Brasil)," melansir Antara.

Tak hanya pemain Brasil, pemain-pemain Amerika Latin juga mengungkapkan keprihatinan sama.

Edinson Cavani dan Luis Suarez dari Uruguay, serta Sergio Aguero dari Argentina juga mendukung boikot. Sementara Wali Kota Rio de Janeiro Eduardo Paes mengancam tidak akan mengizinkan pertandingan dimainkan jika situasi kesehatan tetap seperti sekarang.

Sementara dari Eropa muncul kabar tak sedap bahwa klub-klub Eropa tak akan mengizinkan pemain-pemain asal Amerika Latin mereka mengikuti Copa America 2021.

Namun sikap federasi-federasi sepak bola Amerika Selatan umumnya sama. Mereka berketetapan hati bahwa turnamen ini harus jalan terus, apa pun caranya.

Walau kontroversial dan gaungnya tidak selantang Euro 2020, turnamen ini tetap menjanjikan kepuasan bagi penggemar sepak bola di mana pun. Di sana, selalu muncul rising star dan aksi-aksi ajaib dari para pemain bintang.