Bagikan:

JAKARTA - Drama ruang ganti kembali terjadi di kubu Paris Saint-Germain (PSG) yang lagi-lagi melibatkan Kylian Mbappe dan Neymar. Mereka berseteru sampai melempar barang.

Keributan di ruang ganti itu terjadi setelah PSG menjamu Montpellier di Stadion Parc des Princes pada Minggu, 14 Agustus dini hari WIB. Padahal di laga itu tuan rumah menang 5-2.

Setelah laga usai dan para pemain kembali ke ruang ganti, ketegangan antara Neymar dan Mbappe terjadi. Dikutip dari Sportbible, Senin, perseteruan dua bintang PSG ini dimulai teriakan yang dilontarkan satu sama lain.

Mbappe dan Neymar juga sempat adu kepala sebelum mereka dipisahkan oleh rekan satu tim. Tak hanya itu, saat cekcok berlanjut mereka kembali berteriak dan melemparkan benda-benda di sekitar ruang ganti.

Diketahui, momen panas di ruang ganti itu terjadi usai Mbappe dan Neymar berebut penalti. Dalam laga tersebut, PSG mendapat dua kali hadiah penalti.

Pada penalti pertama, Mbappe yang menjadi eksekutor gagal menuntaskan tugasnya. Lalu di penalti kedua, Neymar menjadi eksekutor dan berhasil membuat gol sehingga membawa PSG unggul atas Montpellier.

Saat Neymar hendak menjadi eksekutor, terdapat momen di mana Mbappe memaksa agar rekannya itu memberikan penalti kepadanya. Namun, pemain asal Brasil itu mengabaikan permintaannya.

Situasi juga semakin panas karena Neymar diketahui menyukai cuitan di media sosial terkait pertanyaan bahwa Mbappe diberi hak spesial sebagai algojo penalti utama PSG.

Situasi panas antara Mbappe dan Neymar bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, dua bintang PSG ini beberapa kali terlibat ketegangan di lapangan tapi berhasil mereda kembali.

Mbappe sebelumnya menandatangani kontrak baru di PSG pada akhir musim lalu, hal ini menjadi kejutan karena sebelumnya ia diperkirakan akan pindah ke Real Madrid. Menurut beberapa laporan, Mbappe bersedia meneken kontrak baru karena mengetahui Neymar akan dijual musim panas ini, tapi tak pernah terjadi.

Pemain berusia 23 tahun itu juga dikatakan memiliki kontribusi yang baik untuk Les Parisien yang membuatnya menjadi pemain utama di klub, meskipun kehadiran Neymar dan Lionel Messi terus berlanjut.