JAKARTA - Dua petinju kelas berat bersaudara, Wladimir dan Vitali Klitschko mencapai puncak olahraga mereka sebagai juara dunia. Tetapi, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, mereka dipaksa untuk bertarung lebih dekat ke rumah.
Vitali menjabat Wali Kota Kyiv, ibu kota Ukraina, sejak 2014. Sementara adiknya Wladimir bergabung dengan Brigade Pertahanan Wilayah Kyiv ketika Rusia menyerbu.
"Kamu tahu hal paling sederhana yang bisa kamu lakukan? Mati untuk negaramu. Yang paling rumit? Hidup untuk negaramu," kata Wladimir kepada Piers Morgan dikutip dari Marca, Jumat, 29 Juli.
"Itu berarti berjuang untuk hidup, lindungi rakyat Anda, lindungi negara Anda, lindungi diri Anda sendiri.
"Ini sangat rumit sehingga pada titik tertentu Anda benar-benar merasakan perasaan seperti 'Anda tahu saya akan lari ke kematian saya,' sehingga untuk berbicara, hanya untuk mengakhiri kesengsaraan ini."
Vitali berbicara tentang pertemuan dengan seorang anak yang tidak tahu bahwa dia baru saja menjadi yatim piatu, dan menambahkan: "Perang ini dapat menyentuh semua orang di Eropa."
Perang di Ukraina memasuki bulan kelima tanpa akhir yang terlihat, dan puluhan ribu korban dilaporkan.
BACA JUGA:
"Kekuatan kami orang Ukraina bahwa kami tidak ingin mati meskipun banyak yang telah dibunuh dan disiksa dan diperkosa dan sekarang masih mempertaruhkan nyawa," kata Wladimir.
"Tapi, hidup untuk negara Anda lebih rumit dan menantang dan itu jelas sesuatu yang tidak ingin kami lakukan karena orang Ukraina berlari menuju kematian kami.
"Jadi, kami tetap kuat, kami tetap hidup dan kami berjuang untuk pilihan kami untuk tidak hidup berlutut."