Menanti Peraih Golden Ball di Piala Dunia 2022 Qatar: Siapa yang Bakal Bertakhta?
Luka Modric, peraih Golden Ball 2018 di Rusia (Instagram @likamodric10)

Bagikan:

JAKARTA - Perhelatan event sepak bola paling akbar di planet bumi akan digelar di Qatar dalam hitungan bulan. Digelar 21 November sampai 18 Desember mendatang, Piala Dunia kali ini diprediksi akan menghadirkan kejutan-kejutan baru.

Salah satu penghargaan individual, Golden Ball atau Bola Emas, akan diberikan kepada pemain terbaik di setiap putaran final Piala Dunia FIFA, dengan daftar pendek yang dibuat oleh komite teknis FIFA dan pemenangnya dipilih oleh perwakilan media.

Mereka yang finis sebagai runner-up dalam pemungutan suara menerima penghargaan Bola Perak (Silver Ball) dan Bola Perunggu (Bronze Ball) sebagai pemain paling menonjol kedua dan ketiga di turnamen tersebut.

Penghargaan ini diperkenalkan kali pertama pada Piala Dunia 1982. Disponsori Adidas dan France Football, striker Italia Paulo Rossi muncul sebagai penerima trofi ini di Spanyol.

Berikut ini nama-nama pemain penerima Golden Ball sejak Piala Dunia 1982 yang dikutip VOI dari laman resmi FIFA. Penerima penghargaan tidak melulu datang dari tim yang negaranya menjadi kampiun.

1. Piala Dunia 1982 (Spanyol) - Paulo Rossi (Italia).

2. Piala Dunia 1986 (Meksiko) - Diego Maradona (Argentina).

3. Piala Dunia 1990 (Italia) - Salvatore Chillaci (Italia).

4. Piala Dunia 1994 (Amerika Serikat) - Romário (Brasil).

5. Piala Dunia 1998 (Prancis) - Ronaldo (Brasil).

6. Piala Dunia 2022 (Korea Selatan - Jepang) - Oliver Kahn (Jerman).

7. Piala Dunia 2006 (Jerman) - Zinedine Zidane (Prancis).

8. Piala Dunia 2010 (Afrika Selatan) - Diego Forlán (Uruguay).

9. Piala Dunia 2014 (Brasil) - Lionel Messi (Argentina).

10. Piala Dunia 2018 (Rusia) - Luka Modrić (Kroasia).

Penghargaan tidak resmi

Pada bulan Juli 1978, sebuah panel yang terdiri dari 23 pakar internasional yang terdiri dari kritikus, pelatih, dan mantan pemain masing-masing memilih lima pemain terbaik dari turnamen 1978 yang dijuarai Argentina.

Mario Kempes mendapat suara terbanyak dari hasil penghitungan suara. Situs FIFA dan RSSSF (Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation, organisasi amatir internasional yang didedikasikan untuk mengumpulkan statistik tentang sepak bola) juga menyebut Kempes sebagai pemenang Golden Ball.

Situs FIFA dan RSSSF hanya menyebut Dirceu sebagai pemenang Bola Perunggu, meskipun Dirceu dan Hans Krankl memiliki jumlah finis lima besar yang sama.

Kontroversi Messi

Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter mengakui bahwa pemberian Golden Ball kepada pemain Argentina Lionel Messi sebagai pemain terbaik turnamen di Negeri Samba adalah sebuah kesalahan.

Messi menerima penghargaan itu setelah Argentina kalah 0-1 di partai final melalui perpanjangan waktu. Betul, Meski tampil luar biasa selama kompetisi dengan mencetak empat gol, tapi Blatter berpikir ada kandidat lain yang lebih layak untuk diganjar penghargaan itu.

"Saya pikir keputusan itu salah. Saya terkejut ketika menerima keputusan komite," kata Blatter dikutip dari Blecher Report. "Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka hanya melihat 10 pemain yang ambil bagian di final."

Memang, banyak yang merasa bahwa James Rodriguez dari Kolombia atau Manuel Neuer dari Jerman - masing-masing pemenang Golden Boot dan Golden Glove - mungkin lebih pantas menerima penghargaan tersebut.

Orang-orang seperti Arjen Robben, Neymar dan Thomas Muller juga memiliki kasus yang berpotensi lebih baik daripada Messi, menurut pakar BBC dan talkSPORT Michael Gray dan jurnalis New York Times Roger Cohen.

Seperti dilaporkan Lee Thomas-Mason di Daily Mirror, ada banyak teori yang menjelaskan pada saat itu bahwa, karena Golden Ball dan Messi disponsori oleh Adidas, perusahaan pakaian olahraga itu memiliki andil dalam memengaruhi pemungutan suara.

Kandidat peraih Golden Ball Piala Dunia 2022

Masih harus dilihat siapa yang berhak menyabet Golden Ball di Qatar pada Desember mendatang. Pasalnya, peraih trofi ini sangat bergantung pada penampilan para pemain di setiap pertandingan.

Meski Lionel Messi lagi-lagi muncul sebagai kandidat paling favorit untuk meraih Golden Ball, jangan pernah lupakan nama-nama seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, Kevin de Bruyne, Kylian Mbappe, Neymar, Karim Benzema dan tentunya Harry Kane.

Perjalanan Messi di putaran final Piala Dunia juga tidak akan mudah. Dia harus berhadapan langsung dengan lima pemain top yang bakal mengancam eksistensi La Pulga untuk meraih gelar, baik secara tim maupun individu.

Tim Tango menempati Grup C, bersama Polandia, Meksiko dan Arab Saudi. Tanpa bermaksud meremehkan tim yang disebutkan terakhir, pasukan Lionel Scaloni lebih wajib untuk mewaspadai Polandia dan Meksiko. Dua tim ini dihuni barisan pemain yang berlaga di klub-klub raksasa liga Eropa.

Polandia, tentu saja memiliki penyerang subur Bayern Munchen, Robert Lewandowski dan striker andalan Napoli Piotr Zielinski. Keduanya bisa membahayakan lawan-lawan mereka, termasuk Argentina dan Messi-nya

Sementara itu, Tricolor lebih ganas lagi. Mereka dihuni Hirving Lozano yang juga bermain untuk Napoli, Hector Herrera yang berkostum Atletico Madrid serta striker andalan Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez.

Selain itu, ada juga gelandang Real Betis, Andres Guardado yang juga pernah berkarier bersama PSV Eindhoven. Belum lagi pemain berpengalaman Javier Chicarito Hernandez yang saat ini bermain di Major League Soccer bersama LA Galaxy.