Ada Campur Tangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Balik Keputusan Kylian Mbappe Menolak Real Madrid dan Bertahan di PSG
Pemain PSG, Kylian Mbappe. (Foto: Twitter @PSG_Inside)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan Kylian Mbappe bertahan di Paris Saint-Germain (PSG) rupanya tidak dibuat seorang diri. Presiden Prancis Emmanuel Macron ternyata ikut memberi masukan.

Mbappe baru saja menolak pindah ke Real Madrid dan memilih meneken kontrak baru berdurasi tiga tahun dengan PSG akhir pekan kemarin. Keputusan itu ia buat setelah berbicara empat mata dengan Macron.

"Kami berbicara. Anda dapat mengatakan bahwa itu adalah masukan yang bagus. Dia ingin saya bertahan, itu bagian dari negosiasi," ujar Mbappe, seperti dikutip dari AFP.

Mbappe mengatakan bahwa Macron adalah salah satu dari beberapa orang yang diajak berdiskusi terkait masa depannya.

"Saat itulah Anda melihat bahwa sepak bola telah berubah dan memiliki tempat penting di masyarakat. Penting juga untuk mengetahui bagaimana tetap berada di tempatnya meskipun hal penting yang dapat diberikan kepada saya di negara ini," katanya.

Banyak yang menduga keputusan Mbappe untuk bertahan bersama Les Parisien karena uang. Kabarnya mantan pemain AS Monaco itu mendapat bonus bernilai triliunan dari perpanjangan kontrak dan gaji per tahun yang selangit.

Selain itu, ia juga kabarnya diberikan hak istimewa, termasuk kebijakan transfer di klub. Namun, hal ini ditepis oleh sang pemain.

"Saya tetap pesepak bola, yang merupakan bagian dari tim, dan saya tidak akan melampaui peran ini. Saya tidak akan melampaui peran saya sebagai pemain," katanya.

"Semua orang tahu bahwa tahun lalu, saya ingin pergi dan saya yakin itu adalah pilihan terbaik, tetapi tahun-tahun berlalu dan segalanya berubah," ia menjelaskan.