Belajar dari Malaysia, Sirkuit Mandalika Harus Konsisten Gelar MotoGP
Pengamat otomotif Arief Kurniawa (kanan)

Bagikan:

JAKARTA – Pengamat otomotif Arief Kurniawan mengatakan balapan di Mandalika harus secara konsisten digelar. Indonesia diminta untuk bisa belajar dari negara tetangga seperti Malaysia yang aktif menjadi tuan rumah.

Hal itu disampaikan Arief dalam acara Special Show: Highlight MotoGP Qatar & Preview Grand Prix of Indonesia” di Epiwalk Mall, Jakarta, pada Senin, 7 Maret. Selain Arief hadir juga legenda pebalap Indonesia Ahmad Jayadi.

”Harus konsisten menggarap event besar. Malaysia dari 1991 sampai sekarang dan mereka sudah pakai tiga sirkuit. Kalau Indonesia ingin langgeng, mau dilihat, harus lebih dari itu,” kata Arief pada Senin, 7 Maret.

Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah MotoGP setelah 25 tahun vakum. Terakhir kali balapan bergengsi ini digelar di tanah air pada tahun 1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Arief berharap siapa pun yang menjadi pemimpin harus bisa mempertahankan MotoGP di Indonesia. Ia mengatakan jika konsisten menggelar balapan maka posisi Indonesia di balapan berskala internasional akan menguat.

”Siapapun pemimpin Mandalika harus tetap jalan. Kalau untuk pemeliharaan Mandalika bisa belajar dari Sirkuit Sepang, Sirkuit Internasional Chang (Thailand), Sirkuit Phillip Island, dan Sirkuit Abu Dhabi,” katanya.

Sirkuit Mandalika akan menjadi seri kedua MotoGP pada musim ini yang berlangsung pada 18-20 Maret terdekat. Saat ini lintasan Mandalika sedang diaspal ulang mengikuti arahan dari Dorna Sport dan FIM berdasarkan hasil evaluasi pasca tes pramusim Februari lalu.

MotoGP musim ini sudah dimulai di Sirkuit Qatar pada 4 Maret lalu dan rampung Minggu, 6 Maret kemarin.

Pebalap Ducati Enea Bastianini berhasil mengunci podium pertama, diikuti pebalap KTM Brad Binder di posisi kedua, dan pebalap Repsol Honda Pol Espargaro melengkapi podium ketiga.