Bagikan:

JAKARTA - Mason Greenwood tengah menikmati karier yang melesat di Manchester United (MU), ia juga diprediksi bisa mencapai hal besar dalam perjalanan sepak bolanya. Tapi semua itu kandas pasca penangkapannya karena dugaan pemerkosaan, penyerangan seksual dan ancaman pembunuhan kepada kekasihnya.

Kasus itu juga berujung pada status klub yang mulai meragukan kelanjutan kontrak dengan Greenwood. Padahal sang striker masih memiliki kontrak di Old Trafford hingga 30 Juni 2025.

Karena insiden kekerasan itu, MU juga membekukan izin Greenwood untuk berlatih dan tampil membela klub. Tanpa kehadiran Greenwood, Setan Merah kini mengandalkan performa Jesse Lingard yang sebelumnya santer bakal dilepas klub.

“Kami memiliki masalah dengan Mason Greenwood dan memutuskan tak memberinya izin bermain dalam beberapa pekan terakhir, bersama dengan itu klub belum menemukan kesepakatan dengan klub lain, maka kami punya alasan untuk mempertahankan dia (Lingard)," kata pelatih MU, Ralf Rangnick dikutip dari Marca.

Sebelum kasus ini mencuat, Greenwood diprediksi menjalani karier yang terus melesat. Poin itu pula yang membuat Greenwood punya banderol tinggi. Pundi-pundi sang pemain juga terus bertambah dari bisnis di luar lapangan.

Sumber yang sama menyebut Transfermarkt merilis pendapatan Greenwood mencapai 50 juta euro atau setara dengan Rp824 miliar per minggu. Jika dihitung per bulan, maka Greenwood punya penghasilan lebih dari 350 ribu euro atau Rp5 triliun.

Pendapatan tersebut bukan cuma berasal dari gajinya di MU. Karena jika mengandalkan pendapatan utama dari klub, Greenwood hanya mendapat upah 3,9 juta euro atau sebesar Rp64 miliar sesuai dalam kontrak.

Jika melihat pendapatannya di tahun 2019, Greenwood hanya menghasilkan sekitar 435 ribu euro atau setara Rp7 miliar. Tapi di tahun 2022 jumlah itu terus meningkat seiring penampilannya di MU.

Namun, semua pendapatan Greenwood itu justru bakal menyusut karena kasus penganiayaan yang menjeratnya. Hal itu terlihat dari langkah cepat Nike yang langsung membekukan kontrak Greenwood sebagai brand ambassador mereka, dimana situasi itu jelas berdampak pada penghasilan sang atlet kedepannya.