JAKARTA – Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mendapat cap negatif dari dua presenter televisi Australia. Pemilik gelar 20 grand slam itu dinilai sebagai tukang tipu.
Rekaman pembicaraan kedua presenter tersebut bocor ke media. Ini bisa terjadi karena mereka tidak menyadari kamera yang berada di depan mereka dalam posisi aktif.
Kedua pembawa acara yang dimaksud adalah Mike Amor dan Rebecca Maddern dari Seven News Melbourne. Mereka melontarkan kata-kata kasar terkait keputusan Djokovic menolak divaksin COVID-19.
"Apa pun sudut pandangmu, Novak Djokovic adalah pembohong, bajingan licik. Saya bahkan tidak berpikir dia positif COVID," kata Maddern dikutip dari Business Insider.
"Dia memberikan alasan omong kosong. Akhirnya dia jatuh karena kebohongannya sendiri, itulah yang terjadi, kan? Itulah yang terjadi," kata Amor menanggapi temannya.
Menurut laporan, percakapan kedua pembawa acara ini terjadi dalam program berita untuk pukul 6 sore.
Maddern telah meminta maaf atas bocoran rekaman yang menunjukkan dia menjelek-jelekan Djokovic selama jeda iklan. Sementara itu salah seorang eksekutif televisi itu menyebut bahwa kebocoran itu "pengecut" dan "ilegal."
Managing Director Lewis Martin mengatakan pada hari Rabu bahwa Maddern telah meminta maaf dan televisi yang ia pimpin sekarang sedang memburu pelaku pembocor rekaman itu.
"Yah, mengecewakan. Itu percakapan pribadi. Itu direkam secara ilegal dan didistribusikan secara ilegal. Saya sudah berbicara dengan [Maddern] pagi ini, dan dia sangat menyesal, tetapi pada akhirnya, ini adalah percakapan pribadi," katanya.
Djokovic disertakan dalam undian Australia Open 2022 pada Kamis, 13 Januari. Hasil undian menempatkan ia di unggulan pertama dan akan menghadapi kompatriotnya Miomir Kecmanovic.
BACA JUGA:
Panitia tetap memasukkan namanya meskipun masih ada ketidakpastian tentang apakah pemerintah akan membatalkan visa unggulan teratas itu untuk kedua kalinya.
Menteri Imigrasi Alex Hawke sedang mempertimbangkan untuk menggunakan wewenangnya untuk mencabut visa Djokovic karena kekhawatiran tentang pengecualian medis sang bintang dari persyaratan vaksinasi COVID-19 di Australia.
Visa petenis 34 tahun itu dibatalkan saat tiba di Melbourne minggu lalu. Namun, dia memenangi banding di pengadilan sehingga memungkinkan dia untuk tetap berada di negara tersebut.