Djokovic Punya Peluang Tampil di Australia Usia Menang Banding Deportasi
Novak Djokovic (Twitter @djokernole)

Bagikan:

JAKARTA - Kesempatan Djokovic untuk membuat rekor di Australia Open 2022 sedikit mulai terbuka. Itu setelah petenis asal Serbia tersebut menang dalam banding deportasi.

Djokovic sekarang dibebaskan dari penahanan imigrasi pada Senin, 10 Januari. Ia menang di pengadilan untuk tetap berada di Australia dan berkesempatan tampil di grand slam awal musim yang dimulai pada 17 Januari nanti.

Hakim Anthony Kelly seperti dilaporkan Reuters yang dikutip Antara, memutuskan bahwa keputusan pemerintahan federal mencabut visa bintang tenis nomor satu dunia itu pekan lalu “tidak masuk akal”. Ia pun memerintahkan agar Djokovic dibebaskan.

Keputusan sang hakim disambut meriah oleh sekitar 50 pendukung Djokovic di luar pengadilan Melbourne. Namun, jaksa pemerintah federal mengisyaratkan pertarungan hukum belum berakhir.

Nasib Djokovic masih harus ditentukan oleh Menteri Imigrasi Alex Hawke. Alex disebut berhak menggunakan kekuasaan pribadinya untuk mencabut kembali visa Djokovic.

Jika langkah ini diambil maka Djokovic tidak boleh masuk Australia selama tiga tahun. Kelly memperingatkan jaksa bahwa “pertaruhan kini meningkat, bukannya surut.”

Kasus Djokovic bermula ketika ABF (Australian Border Force) menolak visa pemilik 20 gelar grand slam itu saat ia tiba di bandara Tullamarine pekan lalu.

Ia dianggap tidak memenuhi syarat masuk Australia karena belum divaksin. Izin medis khusus dari Tenis Australia dan dua panel independen yang berbeda pun tidak membuat ABF meloloskannya begitu saja.

Merasa tak puas, Djokovic pun akhir membuat banding karena izin medisnya diperoleh pasca terinfeksi Covid-19 pada 16 Desember 2021 lalu. Dasar ini membuat pengacara sang petenis merasa kliennya berhak masuk Australia.

Kejadian tersebut mendapat perhatian dari seluruh dunia dan juga membuat hubungan diplomatik antara Beograd dan Canberra menjadi tegang, serta memicu perdebatan sengit mengenai aturan vaksinasi nasional.

Djokovic mengejar gelar kesepuluh di Australia. Andai ia bisa tampil peluang menorehkan catatan itu sangat besar, termasuk melewati rekor grand slam terbanyak di nomor tunggal putra dari dua pesaingnya, yakni Roger Federer dan Rafael Nadal.