JAKARTA - Bintang tenis Novak Djokovic kalah dalam upaya terakhirnya untuk tetap tinggal di Australia. Ia pun dipastikan akan dideportasi dari negara tersebut.
Pengadilan Federal telah menguatkan keputusan pemerintah untuk membatalkan visa pemain Serbia itu yang tidak divaksinasi COVID-19.
Mengutip BBC, pemerintah Australia berargumen atlet berusia 34 tahun itu merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Dengan keputusan ini maka Djokovic dipastikan tidak akan tampil di Australia Open 2022. Petenis 34 tahun itu datang ke Australia dalam usaha mempertahankan gelar dan mengejar rekor menjadi petenis tunggal putra tersukses dalam sejarah.
Selama persidangan hari Minggu, 16 Januari, di hadapan panel tiga hakim, pembelaan Djokovic tidak berhasil menyatakan bahwa alasan yang diberikan oleh pemerintah "tidak valid dan tidak logis".
BACA JUGA:
Saat ini Djokovic tinggal di sebuah hotel detensi imigrasi di Melbourne. Tempat yang sama ia tempati setelah visanya pertama kali dicabut saat kedatangannya pada 6 Januari silam.
Djokovic mengajukan banding atas kewenangan diskresi Menteri Imigrasi Alex Hawke untuk membatalkan visanya dengan alasan petenis nomor satu dunia itu mengancam ketertiban umum.
Kehadirannya di Australia dianggap akan mendorong sentimen anti-vaksin di tengah wabah virus corona yang memburuk di Australia.