Bagikan:

JAKARTA- Rencana Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menaturalisasi pemain demi mencapai sukses di Piala Dunia U-20 2021 mendapat kritikan pedas. Publik menilai langkah PSSI bukanlah solusi.

Pengamat sepak bola nasional, Rais Adnan, menyebut, akan lebih baik untuk PSSI untuk memanggil pemain keturunan yang saat ini berkompetisi di luar negeri. Menurutnya, mereka lebih berhak ketimbang pemain asing yang dinaturalisasi.

"Kalau pemain keturunan, biar bagaimana pun mereka setidaknya juga memiliki hak. Kalaupun harus melalui proses naturalisasi, pemain berdarah campuran mungkin masih bisa dimaklumi.  Apalagi kalau memang pemain itu istimewa kualitasnya," ujar Rais kepada VOI, Jumat, 21 Agustus.

Rais menilai, pemain keturunan berbeda dengan pemain yang dinaturalisasi. Mereka memiliki hak karena jelas memiliki darah Indonesia. Apalagi beberapa di antaranya sudah memiliki paspor Indonesia.

"Dibandingkan pemain yang tidak ada asal usulnya dengan Indonesia, terus tiba-tiba dinaturalisasi. Kualitasnya pun dipertanyakan," tutur pria yang juga komentar sepak bola tersebut.

Kalau memang pemain bagus, lanjur Rais, tak mungkin pemain itu mau dinaturalisasi ke Indonesia. Menurutnya, para pemain itu lebih baik membela negara mereka sendiri.

Saat ini, ada sejumlah pemain keturunan yang sudah dipanggil mengikuti pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia. Mereka adalah Elkan Baggott yang membela Ipswich Town dan Jack Brown yang tergabung dalam klub Lincoln City. Keduanya tengah diuji kualitasnya oleh pelatih Shin Tae-yong.