Bagikan:

JAKARTA - Melambungnya harga Bitcoin (BTC) dalam beberapa bulan terakhir telah menarik perhatian publik dan menjadi sorotan para analis. Salah satu analis kripto pseudonim, Pentoshi, yang dikenal akurat memprediksi akhir pasar bullish Bitcoin pada 2022, memberikan pandangan terbaru tentang kemungkinan tanda-tanda Bitcoin mencapai harga puncaknya.

Melalui akun media sosial X, Pentoshi mengatakan bahwa salah satu indikator utama puncak pasar adalah saat harga Bitcoin tidak lagi merespons katalis positif. "Harga akhirnya akan berhenti bereaksi terhadap berita baik. Berita baik tidak lagi memiliki efek apa pun," ungkap Pentoshi. Ia menambahkan bahwa tanda-tanda ini biasanya terjadi bersamaan, memberikan sinyal bahwa pasar mungkin telah mencapai puncaknya.

Pentoshi juga mengingatkan pengikutnya untuk memantau peringkat aplikasi Coinbase di App Store. Pada puncak siklus bullish sebelumnya, aplikasi Coinbase mencapai peringkat pertama di seluruh kategori, bukan hanya keuangan. "Ketika semua orang sudah masuk, tidak ada lagi yang tersisa untuk membeli," jelasnya, menggambarkan dinamika pasar yang sering kali didorong oleh emosi seperti keserakahan dan ketakutan.

Selain Coinbase, Pentoshi menyebut aplikasi Phantom sebagai indikator tambahan. Phantom adalah dompet aset digital yang memungkinkan pengguna menyimpan dan memperdagangkan kripto serta NFT di berbagai blockchain seperti Solana (SOL), Ethereum (ETH), dan Polygon (POL). Meningkatnya jumlah unduhan aplikasi ini dapat menunjukkan minat spekulatif yang memuncak di pasar.

Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin diperdagangkan di 98.227 dolar AS (sekitar Rp1,551 miliar) berdasarkan data CoinMarketCap, Senin 25 November. Dengan tren kenaikan yang terus berlanjut, para analis memperingatkan pentingnya mengamati sinyal-sinyal ini untuk memahami apakah pasar sedang menuju puncaknya atau masih ada ruang untuk tumbuh lebih jauh.